Kunjungi Bocah Penderita 'Parafimosis', Ini yang Dilakukan Kapolres Serang

- 21 September 2020, 19:23 WIB
Kapolres Serang AKBP Mariyono, saat mengunjungi Anang Wijaya, bocah berusia 2,5 tahun penderita parafimosis (pengerucutan kulit kelamin) di Kampung Wudulan, Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Senin 21 September 2020.*
Kapolres Serang AKBP Mariyono, saat mengunjungi Anang Wijaya, bocah berusia 2,5 tahun penderita parafimosis (pengerucutan kulit kelamin) di Kampung Wudulan, Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Senin 21 September 2020.* /Dokumen Polres Serang/

KABAR BANTEN - Kapolres Serang AKBP Mariyono mengunjungi Anang Wijaya, bocah berusia 2,5 tahun penderita parafimosis (pengerucutan kulit kelamin) di Kampung Wudulan, Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Senin 21 September 2020.

Didampingi Kapolsek Jawilan AKP Dedi Mirza, Kepala Puskesmas Jawilan Hj. Imas, dokter, bidan dan perawat Puskesmas Jawilan, dalam kunjungan tersebut, Kapolres Serang memberikan santunan serta paket sembako berupa beras, mie instan, minyak goreng dan gula kepada keluarga Anang Wijaya.

"Santunan ini wujud tali asih Polres Serang terhadap ananda Anang Wijaya. Kami berharap semoga apa yang kami berikan ini dapat bermanfaat dan dapat meringankan beban keluarga," ujar AKBP Mariyono.

Terkait kondisi kesehatan bocah penderita parafimosis tersebut, Kapolres menyampaikan saran agar anak tersebut dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis kulit kelamin rumah sakit guna mengetahui penyebab adanya kelainan kulit tersebut.

"Saya minta kepada Kepala dan dokter puskesmas agar membantu merujuk ananda Anang Wijaya agar mendapat pengobatan yang lebih baik," ujar AKBP Mariyono.

Baca Juga : Peringati HUT ke-65 Lalu Lintas, Polres Serang Gelar Donor Darah

Dokter Puskesmas Jawilan, dr Jonatan menyampaikan bahwa parafimosis adalah suatu kondisi dimana kulup penis tidak dapat ditarik ke depan atau hingga ke kepala penis yang menyebabkan kulup penis menjadi bengkak dan terjebak. Akibatnya peredaran darah ke ujung penis dapat menjadi lambat atau terhenti.

"Kami sudah sarankan agar anak tersebut dirujuk ke bagian poli bedah anak rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut guna mengantisipasi penyakit kulit yang dapat membahayakan anak tersebut," ujar dr Jonatan.

 

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x