Positif Covid-19 di Kabupaten Serang Capai 197 Kasus, Klaster Keluarga Mendominasi

- 22 September 2020, 07:28 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5 /

KABAR BANTEN - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Serang selama sepekan ini masih mengalami peningkatan. Hingga Ahad 20 September 2020 total kasus positif mencapai 197 orang dan klaster keluarga mendominasi di kasus tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi mengatakan, selama sepekan ini peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tinggi. Hingga Ahad (20/9/2020) total kasus positif mencapai 197 orang. Dari jumlah tersebut 19 orang dalam perawatan di rumah sakit, 55 orang isolasi mandiri, 118 sembuh dan lima orang meninggal dunia. "Meningkat terus," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 21 September 2020.

Ia menyebutkan, saat ini yang kasus positif lebih banyak terjadi di klaster keluarga. "Klaster keluarga jadi ada satu keluarga misalnya kepala keluarga positif maka anak dan istrinya positif juga," katanya.

Agus menjelaskan, selama sepekan ini gugus tugas sudah melakukan penerapan disiplin dan hukum protokol kesehatan terhadap masyarakat. Pada akhir bulan ini, pihaknya akan melakukan evaluasi apakah ada penurunan kasus atau tidak dengan adanya giat tersebut.

"Minggu depan dievaluasi. Kebetulan kan sedang disusun satgas Kabupaten Serang dalam rapat akan disampaikan hasil evaluasi atau kegiatan yang dilakukan. Saya juga kebetulan akan rapat soal swab Dindik, ada juga permintaan Bawaslu untuk swab," ucapnya.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Bupati Serang Instruksikan Pengetatan Protokol Kesehatan

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, tingginya peningkatan kasus Covid tersebut terjadi karena saat ini kegiatan ekonomi dibuka. Dengan dilonggarkan maka ada dampak pada peningkatan kasus. Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut yang harus difokuskan saat ini yaitu disiplin masyarakat.

"Karena dilonggarkan ekonomi pasti ada pergerakan manusia tapi kalau semua tertib harusnya tidak berbanding lurus dengan dilonggarkannya untuk ekonomi. Karena terlalu ketat juga dampaknya ekonomi, jadi serba salah. Pertahanannya sekarang di diri masing-masing," ujarnya.

Tatu mengatakan, untuk menekan angka tersebut saat rapat forkopimda bukan hanya Pemda seperti camat, kades dan RT RW yang bergerak tapi TNI Polri hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus berupaya menyerukan kepada masyarakat agar mengketatkan lagi protokol kesehatan ditengah masyarakat. Tatu juga menyebutkan, saat ini ruang perawatan pasien Covid-19 di RSDP sudah ditambah. Kemudian juga obat-obatan dan APD terus disiapkan.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x