KABAR BANTEN - Selama kurun waktu tiga bulan yakni Juli, Agustus dan September 2020, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon telah menangani 38 kasus kebakaran.
Kasi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada DPKP Kota Cilegon Nanung Eko Siswanto mengatakan, 23 kasus diantaranya kebakaran lahan yang disebabkan membuang punting rokok sembarangan.
"Paling dominan adalah kebakaran lahan, sisanya korsleting listrik dan selama 3 bulan tersebut kerugian ditaksir mencapai puluhan juta,”katanya, Rabu (23/9/2020).
Dia mengatakan, kebakaran lahan yang paling sering terjadi selain musim kemarau adalah banyak yang membuang puntung rokok sembarangan. Karena, kalau membakar sisa-sisa daun kering atau sampah, paling tidak harus ditunggui oleh orang tersebut.
“Ini, tidak ada, tahu-tahu kebakaran saja. Karena memang berdasarkan beberapa saksi mata, tidak ada yang menyebutkan akibat bakar-bakaran sampah atau menyalakan daun kering,”ujarnya.
Baca Juga : Polres Cilegon Selidiki Kebakaran di Kolong Flyover Merak
Saat ini, kata dia, masih musim kemarau, untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok dan pembakaran sampah.Karena, hal itu dapat merembet dari yang kecil menjadi yang besar.
“Jadi kalau mau membakar sampah ditunggu, supaya tidak melebar kemana-mana. Kemudian janganlah membuang puntung rokok sembarangan kepada ilalang kering atau rumput kering,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cilegon Nikmatullah, mengatakan, dalam upaya pencegahan berbagai kemungkinan, diperlukan kesiapsiagaan dari masyarakat.Khususnya kaum ibu-ibu agar tidak meninggalkan dapur dalam keadaan kompor menyala. Pastikan kompor atau alat masak lain yang digunakan telah padam dengan sempurna. Sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktifitas apapun dengan tenang.