Gara-gara Ini Harga Beras di Kabupaten Serang Melambung dan Stoknya Kosong

- 16 Februari 2024, 10:30 WIB
Pedagang sedang menjajakan beras di Pasar Baros Kecamatan Baros Kabupaten Serang belum lama ini.
Pedagang sedang menjajakan beras di Pasar Baros Kecamatan Baros Kabupaten Serang belum lama ini. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Sejumlah pasar dan retail menyebut stok beras mulai berkurang bahkan kosong di Kabupaten Serang.

Akibatnya harga beras di Kabupaten Serang pun kini terus melambung tinggi menyentuh Rp17.000 per kilogram untuk kualitas premium.

Minimnya stok beras di Kabupaten Serang terjadi akibat belum adanya petani yang panen di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Stok Beras Sejumlah Retail Mulai Kosong, Harga Masih Tinggi, Diskoumperindag Kabupaten Serang Akan Lakukan Ini

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang Suhardjo membenarkan kondisi sejumlah pasar dan retail yang kekurangan stok beras.

Hal itu terjadi karena belum masuk musim tanam.

"Karena masih musim tanam nanti pertengahan Maret sampai April baru panen. Secara umum berkurang karena belum panen, pada kosong," ujarnya kepada Kabar Banten, Kamis 15 Februari 2024.

Untuk upayanya Suhardjo mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa menunggu waktu panen.

Meski demikian, kata dia, saat ini sedang digulirkan program bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Di Kabupaten Serang ada 85.434 penerima.

Program tersebut digulirkan mulai 5 Februari.

Namun karena ada pemilu sehingga dihentikan sementara.

"Nanti setelah pemilu dilanjutkan itu periode Januari sampai Juni jatahnya. 853 ton akan digulirkan untuk Kabupaten setrang," ucapnya.

Karena kondisi itu, sementara di bulan Ramadan pun stok beras masih belum ada penambahan.

Tapi kata dia diharapkan dengan bantuan pangan untuk masyarakat minimal bisa mengurangi beban masyarakat.

Disinggung apakah ada rencana untuk mengeluarkan beras cadangan pangan di Kabupaten Serang, ia mengatakan beras tersebut bisa dikeluarkan apabila ada perintah bupati.

"Kalau bupati suruh bagikan kita akan keluarkan, jadi kita tunggu perintah bupati, kalau diperintahkan sekarang karena kondisi darurat harga mahal kita keluarkan tapi belum ada instruksi bupati," ucapnya.

Saat ini harga beras di Kabupaten Serang sudah diangka Rp17.000 per kilogram untuk kualitas premium.

Sementara harga gabah kering panen sudah diangka Rp8.000 di lapangan.

Suhardjo mengatakan, untuk padi yang akan dipanen di Kabupaten Serang ada sekitar 16.000 hektare.

Padi tersebut telah tanam pada November 2023 melalui gerakan nasional (Gernas).

"Itu di Tunjung Teja dan Mancak yang Gernas. Nanti kalau sudah panen insyallah (harga) normal," ucapnya.

Ia memastikan harga tinggi beras bukan karena ada penimbunan.

Baca Juga: Banyak yang Berkerja, Partisipasi Pemungutan Suara Lanjutan di Ciruas Menurun

Pihaknya pun masih terus memantau harga beras di beberapa pasar.

"Kalau misalkan darurat kita adakan operasi pasar dengan Diskoumperindag, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten," katanya.

Selain itu rencananya pihaknya juga akan mengadakan program pangan murah, dimana saat ini sedang dicari titik lokasinya.

Program itu akan bekerjasama dengan Bulog.

"Kalau beberapa hari ini harga masih belum turun kita akan coba gelar pangan murah bareng bareng dengan Bulog. Itu (yang dijual) beras yang akan diintervensi agar turun," ucapnya.

Ia mengatakan, Bulog telah menyiapkan puluhan ton untuk program tersebut.

Sementara pihaknya akan mencoba respon masyarakat sehingga akan disediakan 2 ton dulu.

"Akan di bidik daerah rawan. Bulan ini mulai jalan kita lihat kondisi harga kalau tetap naik kita segera intervensi untuk menurunkan," katanya.

Regional Corporate Comunication PT Sumber Alfaria Trijaya Muhamad Arfan mengatakan, hampir di semua toko saat ini stok beras sedang kosong.

Kekosongan tersebut terjadi karena tidak adanya pasokan dari pihak supplier.

"Kosong sudah beberapa hari. Tidak ada pasokan dari supplier," ujarnya kepada Kabar Banten. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah