Ingin Ketemu Abuya Uci Turtusi, Seorang Pria Terobos Paksa Ponpes Al-Istiqlaliyyah

- 27 September 2020, 16:32 WIB
AKP Fikri Ardiansyah, Kapolsek Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, saat dimintai keterangan oleh awak media terkait seorang pria yang menerobos paksa Ponpes Al-Istiqlaliyyah di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 26 September 2020 malam.
AKP Fikri Ardiansyah, Kapolsek Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, saat dimintai keterangan oleh awak media terkait seorang pria yang menerobos paksa Ponpes Al-Istiqlaliyyah di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 26 September 2020 malam. /

KABAR BANTEN - Seorang pria yang diduga depresi menerobos paksa Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqlaliyyah di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 26 September 2020 malam.

Pria yang diketahui bernama Sugiono (29) ini, memaksa ingin bertemu ulama kharismatik Tangerang Abuya Uci Turtusi. Bahkan, bagi yang menghalangi niatnya untuk bertemu Abuya Uci Turtusi, dianggap setan.

Terkait hal itu, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Fikri Ardiansyah membenarkan peristiwa tersebut. Bahkan, pihaknya telah mengamankan pria yang menerobos Ponpes Al-Istiqlaliyyah milik Abuya Uci Turtusi. Namun Fikri membantah peristiwa itu merupakan penyerangan terhadap ulama.

“Benar, kita mengamankan seorang pria yang diduga depresi di lingkungan Ponpes Al-Istiqlaliyyah Abuya Uci Turtusi. Tapi peristiwa itu bukan penyerangan ulama, jadi pemberitaan ada penyerangan terhadap ulama itu tidak benar atau hoax,” tegas Fikri, Ahad 27 September 2020.

Baca Juga : UMT Dapat Penghargaan MURI, Ini Rekor yang Dipecahkan

Pria yang diketahui bernama Sugiono (29) tersebut, diakui Fikri, diamankan karena memaksa ingin bertemu dengan Abuya Uci Turtusi. Terduga pelaku menerobos masuk pondok pesantren sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya mencari tahu tentang Sugiono, baik dari keluarga maupun istrinya, serta tetangganya. Diketahui, terduga pelaku beberapa bulan terakhir omongannya sering melantur.

“Yang bersangkutan tersebut (terduga pelaku), mengalami depresi setelah terkena PHK (pemberhentian hubungan kerja)," ujarnya.

Baca Juga : Dana Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Baru Terserap 45 Persen

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x