MUI Ajak Hindari Konflik Pilkada

- 29 September 2020, 16:14 WIB
‎Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, KH. Hamdi Ma'ani menerima bantuan hibah dari pemerintah daerah , di Gedung MUI Pandeglang, Selasa 29 September 2020.
‎Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, KH. Hamdi Ma'ani menerima bantuan hibah dari pemerintah daerah , di Gedung MUI Pandeglang, Selasa 29 September 2020. /Iman Faturrohman/

KABAR BANTEN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang mengajak semua pihak unrtuk menghindari konflik pasa Pilkada Pandeglang yang akan digelar 9 Desember 2020. Selain itu, MUI siap memberikan kontribusi dalam menciptakan situasi kondusif. ‎

Hal itu dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, KH. Hamdi Ma'ani seusai  Rapat Koordinasi MUI dengan MUI Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang, di Gedung MUI Pandeglang, Selasa 29 September 2020.

‎Menurut Hamdi,  MUI  siap menykseskan Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Pandeglang. Untuk itu, pihaknya bersama pengurus MUI Kecamatan dan alim ulama terap berperan aktif memberikan kontribusi  daerah dalam menjaga kondusivitas Pilkada.

Baca Juga: Hari Pencoblosan Pilkada Pandeglang 2020, KPU Terapkan Wajib Masker

"Peran ulama memberikan nasihat dan imbauan kepada masyarakat  untuk menghindari perselisihan, karena pelaksanaan Pilkada ini rawan terjadi konflik. Maka dari itu MUI dan alim ulama harus menjadi garda terdepan untuk menciptakan kondusivitas daerah, sehinga Pilkada berjalan aman dan lancar," kataHamdi.

Sementara itu, Sekda Pandeglang Pery Hasanudin meminta  MUI Kabupaten Pandeglang dan alim ulama mampu memberikan kontribusi dalam menyukseskan  Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Pandeglang.

"Ulama sebagai panutan masyarakat, tentunya peran alim ulama sangat penting untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada serentak 2020," ucapnya.

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

Soalnya, kata Hamdi, dalam konteks pelaksanaan Pilkada serentak 2020 , tidak menutup kemungkinan rawan konflik sosial. Untuk itu, Sekda mengajak semua  pihak untuk menjaga sikap, perkataan dan etika serta menjaga kondusivitas daerah. Selain itu,itu masyarakat  jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x