Penjualan Kendaraan Lesu, Bapenda Banten Sampaikan Ini

- 2 Oktober 2020, 09:01 WIB
Ilustrasi-Pajak-Daerah
Ilustrasi-Pajak-Daerah /

KABAR BANTEN - Pandemi Covid-19 membuat penjualan mobil baru di Provinsi Banten lesu. Kondisi tersebut secara otomatis berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, biaya administrasi Bea Balik Nama (BBN) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang nantinya masuk kas daerah (kasda), juga anjlok.

Kepala Bapenda Banten, Opar Sohari mengatakan, pasca pandemi Covid-19 penjualan mobil baru di Provinsi Banten mengalami penurunan. Kondisi ini otomatis berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Karena, dalam setiap pembelian mobil baru terdapat biaya administrasi BBN dan PKB yang nantinya bisa masuk ke Kasda Pemprov Banten.

"Pasca Covid-19 pembelian mobil baru bukan penurunan turun lagi, sudah setengahnya lagi," ujarnya saat dihubungi wartawan melalui sambungan seluler, Kamis 1 Oktober 2020.

Baca Juga : Bantu Masyarakat di Era Covid-19, Pemprov Banten Disarankan Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan

Agar tak semakin menurun, pemerintah pusat diharapkan segera mengambil keputusan atas usulan relaksasi pajak mobil baru sampai nol persen.

Jika tak juga diputuskan, dia khawatir masyarakat yang akan membeli mobil baru malah menunda niatannya karena berharap kebijakan itu direaliasikan. Akhirnya pembelian mobil baru semakin menurun.

"Kan orang menunggu, berharap nanti dibebaskan, makanya jangan lama-lama nunggunya. Makanya secepatnya kepada kementerian diputuskan yes or no-nya (diterima dan tidaknya usulan relaksasi pajak)," ujarnya.

Baca Juga : Potensi Tunggakan PKB Capai Rp 636 Miliar, Bapenda Banten Dituntut Kreatif

Disisi lain, ia sendiri merasa keberatan jika usulan relaksasi pajak nol persen sampai menghapus biaya administrasi BBN dan PKB. Kedua jenis pajak ini menjadi kewenangan daerah dan tercatat memberikan sumbangan besar terhadap PAD.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x