1549852

Awasi Makanan dan Minuman di Pasar dan Sekolah, Hingga Bina UMKM, Pemkab Serang dan BPOM Akan Bentuk Tim

- 29 April 2024, 10:00 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menyerahkan cinderamata kepada Kepala Balai Besar POM Mojaza Sirait di pendopo Bupati Serang, Jumat 26 April 2024.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menyerahkan cinderamata kepada Kepala Balai Besar POM Mojaza Sirait di pendopo Bupati Serang, Jumat 26 April 2024. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan atau BBPOM di Serang bekerjasama dengan Pemkab Serang akan membentuk tim pengawasan makanan dan minuman di pasar dan sekolah.

Selain itu tim yang dibentuk BPOM dan Pemkab Serang juga akan melakukan pembinaan terhadap UMKM.

Dengan adanya SK tim khusus tersebut, maka akan ada alokasi anggaran dari setiap OPD terkait di Kabupaten Serang.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Serang Mojaza Sirait mengatakan, tujuan pihaknya melakukan audiensi dengan bupati yakni pertama silaturahmi sehabis lebaran.

Kemudian menyampaikan terimakasih atas kerjasama pengawasan obat dan makanan yang sudah berlangsung dengan baik selama ini.

"Ada Kadinkes yang paling sering rutin pengawasan bersama kami," ujarnya kepada Kabar Banten, Jumat 26 April 2024.

Ia mengatakan, salah satu yang paling penting juga adalah bagaimana pengawasan obat dan makanan di Kabupaten Serang akan semakin baik, dan terorganisir.

Menurut dia tantangan pengawasan menjadi semakin kompleks, temuan di lapangan masih banyak.

"Misalkan makanan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan, terutama kemarin pas pengawasan di bulan puasa, ini kan perlu intervensi bersama sama termasuk intervensi bagaimana kita untuk pengendalian resistensi antibiotika ini juga perlu dikawal bersama-sama," ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya perlu mengusulkan tim koordinasi pengawasan obat dan makanan kepada Bupati Serang.

Sudah direspon dengan baik oleh bupati dan akan segera dilaksanakan agar pengawasan lebih efektif.

"Sebenarnya sudah jalan pengawasan, tapi kita melihat intervensinya harus lebih dalam lagi, jauh lagi, karena misalnya ada pelanggaran di apotek intervensi kami sudah berikan peringatan, tapi kalau tidak diindahkan perizinan ada di kabupaten kota nanti kita melihat kalau sudah harus rekomendasi pencabutan izin karena kewenangan disini kami akan menyampaikan, itu kan termasuk peningkatan kualitas kerjasama," katanya.

Termasuk kata dia peningkatan kualitas dalam hal pembinaan UMKM.

Menurut dia sangat penting, dimana konteks pengawasan saat ini jangan dilihat mengawasi kemudian memberikan hukuman.

Namun pembinaan dan pendampingan pemerintah saat ini sudah berjalan sangat intensif termasuk pendampingan UMKM.

"UMKM di Kabupaten Serang sudah cukup banyak yang kita bantu intervensi melalui program jemput bola. Dinas terkait barangkali juga ada UMKM yang didampingi yang selama ini kami belum tahu bahwa ini perlu sinkronisasi data kalau kami dapat inputan dari Kabupaten Serang ini bisa kita kawal bersama sama. Sehingga nanti jadi produk unggulan daerah," tuturnya.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan temuan adanya mikroba pada es batu memang masih harus didalami lebih lanjut.

Namun pihaknya melihat indikasi yang cukup kuat pengguna es balok yang digunakan untuk makanan minuman, bahkan pihaknya sudah pernah uji sampling es balok hasilnya positif mengandung mikroba.

"Ini akan kami dalami sumber es baloknya dari mana," ucapnya.

Menurut dia pendalaman teresebut perlu kerjasama, karena es balok bukan industri makanan.

Akan tetapi apabila sudah ditambah ke makanan tentu menjadi urusan BPOM.

"Tujuannya untuk perlindungan pada masyarakat, bayangkan kalau es baloknya mengandung mikroba berapa banyak yang sakit perut, diare, cuma data ini perlu didalami bagaimana dampak secara langsung, berapa orang masuk RS, tapi kami bisa meyakinkan ketika itu positif mengandung mikroba yang banyak ya pasti orang akan alami gangguan kesehatan ini yang perlu diintervensi lebih lanjut," katanya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan kegiatan dengan BPOM selama ini sudah berjalan.

Dengan kegiatan itu dinas di Pemkab diakui dia sangat terbantu, bahkan ketika ada persoalan minta didampingi maka merujuk ke BPOM.

"Tadi betul disampaikan pak Mojaza kita akan buat SK tim supaya payung hukumnya lebih kuat lagi dan lebih banyak yang terlibat, seperti disampaikan pengawasan ke pasar, makanan di sekolah karena ini sudah ada Permendagrinya dan tentunya kami harus tindak lanjuti," ujarnya.

Kemudian kata dengan ada SK tim, dinas diharapkan ada anggaran khusus terkait dengan pengawasan obat dan makanan baik di pasar maupun sekolah.

"Kemudian untuk UMKM itu ada Diskoumperindag nanti disiapkan kabag hukum dan Kadinkes dinas mana yang tergabung karena sudah ada Permendagrinya kita menyesuaikan," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah