1549852

Asal Usul Suku Baduy Menurut Legenda, Si Paling Penyeimbang Kelestarian Alam dan Lingkungan Sampai Sekarang

- 16 Mei 2024, 15:39 WIB
Rumah Suku Baduy, illustrasi terkait tulisan asal usul orang Baduy .
Rumah Suku Baduy, illustrasi terkait tulisan asal usul orang Baduy . /bappeda.lebakkab.go.id

KABAR BANTEN - Orang Baduy atau Suku Baduy merujuk pada sekumpulan orang-orang Sunda yang masih mempertahankan adat dan istiadat serta agama Sunda lama.

Suku ini mendiami wilayah di bagian selatan Provinsi Banten. Sampai saat ini masih tetap menjadi salah satu wilayah yang paling menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar serta budaya masyarakatnya.

Baca Juga: Budaya Urang Kanekes Sebagai Penerus Tradisi Suku Baduy di Banten Selatan


Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Mitoligi, berikut asal usul Suku Baduy Menurut Legenda yang Ada di Tanah Banten.


Ada banyak legenda yang muncul mengenai mengapa sekelompok orang tersebut dinamakan Baduy.

Dan menurut pendapat pertama kata Baduy dianggap berasal dari nama sebuah tempat yang dijadikan tempat huniannya orang-orang Baduy, tempat itu tidak lain adalah Cibaduyut.


Sementara itu, pendapat lainnya menyatakan jika Baduy berasal dari kata Buddha yang berubah menjadi Baduy.

Ada juga yang mengatakan dari kata baduyut, alasannya karena kampung yang dijadikan tempat huniannya banyak tubuh pohon Baduyut sejenis beringin.


Adapun pendapat yang umum menyatakan jika Baduy adalah istilah yang diberikan oleh orang non Baduy kepada sekelompok orang itu.

Menurut pendapat lain kata Baduy datang dari Bahasa Arab badui yang berasal dari kata Badu atau badai yang berarti lautan pasir.

Terkait dengan asal-usul munculnya orang Baduy di Banten memang cukup rumit. Kerumitan itu muncul karena ada beberapa versi yang masing-masing saling bertentangan.


Menurut prespektif orang Baduy baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, menyebutkan, jika masyarakat Baduy merupakan keturunan langsung dari manusia pertama yang diciptakan Tuhan di muka bumi ini yang bernama Adam Tunggal.

Mereka meyakini bahwa suku-suku bangsa lain di dunia ini adalah bagian atau keturunan-keturunan lanjutan dari masa lalu.

Mereka mengemban tugas yang berbeda-beda sesuai dengan hasil musyawarah awal, bisa warga lokal waktu penciptaan Buana Panca tengah atau dunia tanah ulayat mereka diyakini pula sebagai inti jagat.

Berbeda dengan kepercayaan masyarakat Baduy tentang sejarah asal usul mereka. Para ahli sejarah ternyata mempunyai pandangan yang ternyata juga berbeda versi.

Perihal sejarah awal Baduy versi pertama menyatakan bahwa sejarah awal keberadaan masyarakat Baduy berasal dari Kerajaan Pajajaran.

Ketika terjadi pertempuran sekitar abad ke-17 Masehi antara Kerajaan Banten melawan Kerajaan Sunda.

Kerajaan Sunda yang saat itu dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun yang tak lain adalah keturunan Prabu Siliwangi, mengalami kekalahan yang cukup telak.

Oleh karena itulah Sang Prabu Pucuk Umun dengan beberapa punggawanya melarikan diri ke daerah hutan pedalaman.

Dari sinilah kemudian mereka hidup menetap dan berkembang menjadi komunitas yang kemudian kini disebut sebagai Suku Baduy.

Dan versi kedua, berbeda dengan pendapat pertama di atas komunitas Baduy bukanlah berasal dari sisa-sisa Kerajaan Pajajaran yang melarikan diri melainkan penduduk asli dari daerah tersebut yang mempunyai daya tolak yang kuat terhadap baru-baru luar.

Pendapat ini hampir sama dengan pendapat yang diyakini oleh masyarakat Baduy sendiri, bahwasannya mereka adalah masyarakat terpilih yang diberikan tugas oleh raja untuk melakukan Mandala.

Sementara menurut versi ketiga, yaitu versi dari hasil komparasi keyakinan sejarah masyarakat Baduy dengan penemuan para ahli sejarah atau yang biasa disebut arkeolog budayawan dan sejarawan.

Di dalam versi ini dinyatakan bahwa sebelum berdirinya Kesultanan Banten oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa ini, merupakan salah satu bagian terpenting dari Kerajaan Sunda.

Konon Wilayah Banten pada saat itu merupakan pelabuhan dagang yang cukup besar yakni Pelabuhan Karangantu.

Ada juga Sungai Ciujung yang berhulu di area wilayah Baduy dan melewati Kabupaten Lebak dan Serang.


Dari daerah itu dapat dilayari berbagai jenis perahu dan sangat ramai digunakan sebagai alat transportasi untuk pengangkutan hasil bumi dari wilayah pedalaman Banten.

Melihat kondisi ini penguasa wilayah tersebut, tepatnya di Banten Selatan yakni Pangeran Pucuk Umun menganggap bahwa kelestarian sungai perlu dipertahankan.


Dengan alasan itulah maka ia mengirimkan sekelompok orang yang sangat terlatih untuk menjaga dan mengelola areal kawasan hutan lebat dan berbukit di wilayah Gunung Kendeng itu.

Keberadaan pasukan dengan tugasnya yang khusus tersebut membuat mereka harus menetap dengan waktu yang cukup lama.

Maka orang-orang itulah yang kelak dikenal hingga sekarang dengan sebutan orang Baduy atau Suku Baduy, yang memiliki ketaatan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada di sekitar.

Baca Juga: Nilai Kehidupan dalam Pitutur Jati Sunda dan Makna Pikukuh Adat Baduy


Demikian kisah tentang sejarah asal-usul Suku Baduy, yang menjadi salah satu wilyah yang masih dijaga kelestarian alam dan budayanya hingga saat ini.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mitologi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah