Dukun Cabul yang Ngaku Bisa Sembuhkan Covid-19 Ditangkap, Ternyata Sopir Angkot

- 17 Oktober 2020, 12:33 WIB
ILUSTRASI pencabulan terhadap anak-anak.*/DOK. PRFM
ILUSTRASI pencabulan terhadap anak-anak.*/DOK. PRFM /

KABAR BANTEN - Polsek Jatiuwung Kota Tangerang berhasil menangkap dukun cabul yang mengaku bisa menyembuhkan Corona. Data terakhir disebutkan total korban sebanyak 10 perempuan.

"Pelaku sudah berhasil kami amankan," ujar Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Sembiring, Sabtu 17 Oktober 2020.
 
Aditya mengatakan, SD ternyata baru membuka jasa menawarkan kesaktian palsunya tersebut sejak dua pekan lalu.
 
 
"Pelaku baru dua minggu buka dan melalui media mulut ke mulut saja, artinya dari omongan dia ke masyarakat untuk menjaring calon korbannya," ungkap Aditya.
 
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Hariyono menuturkan korban yang melapor atas tindakan pencabulan SD terus bertambah. 
 
"Semula yang melapor ada tujuh orang, kini total menjadi 10 orang. Bertambah dua korban lagi dari aksi SD ini," ujarnya.
 
 
Dikatakan Zazali, rata-rata korbannya adalah wanita berusia 20 sampai 40 tahun. "Korbannya sampai saat ini terdata mulai dari 21 tahun sampai 41 tahun," ucapnya.
 
Tersangka SD sebelum pindah profesi menjadi dukun cabul Covid-19 adalah seorang sopir angkutan umum. 
 
"Karena pandami dan penghasilan sebagai sopir angkot menurun, tersangka juga bekerja sambilan menjadi tukang urut. Nah dari jasa tukang urut panggilan ini yang membuat tersangka nekat mengaku bisa menyembuhkan dan menangkal penyakit Covid-19," ujarnya.
 
 
Namun, nafsu bejat yang tak terbendung dan memanfaatkan kepanikan warga Jatiuwung soal Covid-19 tidak membuatnya pendek akal. Sebab, dari mulut ke mulut ia menyebarkan kesaktian palsunya kepada masyarakat sekitar yang bisa menyembuhkan Covid-19.
 
"Tapi mungkin dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawar-nawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin covid juga," beber Zazali. 
 
lebih lanjut, ia menjelaskan, walau SD mengaku bisa mengobati Covid-19, para korbannya ini bukan lah pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
 
 
"Tidak ada gejala, hanya pelaku menawarkan diri ini untuk penangkal kalau dia akan mengobati secara non medis. Misal takut Covid-19 nanti datang ke dukun itu," ungkap Zazali. 
 
Fakta tersebut dibuktikan melalui hasil rapid test yang dilakukan Polsek Jatiuwung kepada semua korban SD.
 
Si dukun palsu tersebut pun tak luput dari pemeriksaan rapid test dan semuanya menunjukan hasil non-reaktif Covid-19. 
 
"Enggak enggak, semua sudah dirapid test dan semua korban non-reaktif. Semuanya, termasuk pelaku (SD) juga sudah dirapid test dan non-reaktif," kata Zazali kembali. 
 
Kini, SD mendekam di tahanan Polsek Jatiuwung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik pun masih mendalami kasus ini.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x