Network
KABAR BANTEN - Kapal penyeberangan Merak Bakauheni hadapi ancaman cuaca buruk yang berpotensi melanda Selat Sunda, menyusul fenomena 'La Nina’ yang sedang terjadi.
Sebab, perubahan iklim yang saat ini melanda berpotensi menyebabkan terjadinya
angin kencang dan gelombang tinggi.
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar pada KSOP Kelas I Banten Ganefo mengatakan, angin kencang dan gelombang laut tinggi cukup berpotensi terjadi. Hal itu perlu menjadi atensi, terlebih saat ini sedang terjadi arus libur panjang di Pelabuhan Merak-Bakauheni.
"Fenomena 'La Nina' ini telah disampaikan oleh BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Dampaknya diprediksi cukup signifikan. Ini telah kami rapatkan dengan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak. Kami pun mengimbau para nakhoda kapal untuk waspada," katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Kamis, 29 Oktober 2020.
Baca Juga : 'La Nina' Mengarah ke Banten Selatan, Dua Daerah Ini Berpotensi Paling Terdampak
Menurut Ganefo, saat ini kondisi angin dan gelombang laut di Selat Sunda masih terbilang normal. Namun begitu, pihaknya tetap meminta para nakhoda untuk siap siaga menghadapi potensi cuaca buruk.
"Kami sudah arahkan agar masih-masing operator kapal untuk selalu update kondisi cuaca ke BMKG. Di sisi lain, kami pun sudah mengeluarkan surat edaran terkait waspada angin kencang dan gelombang laut tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus mengingatkan para operator untuk selalu mengedepankan persiapan pelayaran. Yakni memeriksa kondisi kapal dan kelengkapan keamanan sebelum melakukan perjalanan penyeberangan laut.
"Persiapan harus selalu menjadi prioritas, itu sudah kami sampaikan kepada para operator. Maka itu, para pengguna jasa pelayaran pun tidak perlu khawatir. Sebab seluruh pihak telah siap dan mengantisipasi berbagai kemungkinan," tuturnya.
