Ketum PB Al-Khairiyah Ingin Kembalikan Marwah Kota Santri

- 30 Oktober 2020, 19:49 WIB
Suasana peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW dirumah pemenangan Mulia, Kamis 29 Oktober 2020.
Suasana peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW dirumah pemenangan Mulia, Kamis 29 Oktober 2020. /

KABAR BANTEN- Calon Wali Kota Cilegon sekaligus Ketua Umum  PB Al Khairiyah, H Ali Mujahidin menyampaikan pesan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya sudah saatnya mengembalikan marwah Kota Santri.

Menurut dia, dari total APBD Kota Cilegon 2020 sebesar Rp1,844 triliun seharusnya Pemkot Cilegon sudah menggelontorkan dana untuk bantuan operasional madrasah dan pondok pesantren.

“Ketika Islam turun, dakwah Rasulullah yang paling utama adalah memperbaiki umatnya. Ini menjadi uswah yang seharusnya bisa diterapkan di Kota Cilegon,” kata Haji Mumu dalam pengajian di Rumah Pemenangan Mulia (RPM), Kamis 29 Oktober 2020.

Baca Juga : Fenomena 'La Nina', Kapal Penyeberangan Merak Bakauheni Berpotensi Hadapi Cuaca Buruk

Dia mengatakan, sejarah Kota Cilegon mencatat bahwa santri memiliki peranan penting dalam perjuangan melawan penjajah. Sayangnya, seiring perkembangan zaman, Cilegon mengalami pergeseran degradasi moral pada generasi muda saat ini.

“Ketika tempat hiburan malam semakin menjamur, lembaga pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren malah tidak terurus oleh pemerintah. Kota Cilegon ini kan sebagai Kota Santri, maka kembangkan madrasah dan pondok pesantren dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya lokal sebagai identitas jati diri Cilegon sebagai Kota Santri," ujarnya.

Baca Juga : Pasien Covid-19 di Trans Hotel Kota Cilegon Bertambah

Peran madrasah dan pondok pesantren, kata dia, harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Mengingat benteng terakhir pertahanan moral generasi muda saat ini adalah pendidikan islam itu sendiri.Penting ada kebijakan dari pemerintah Kota Cilegon dalam tatanan nilai masyarakat yang religius. Generasi muda dengan moral dan mental yang kuat, serta akhlak mulia.

“Kita bisa lihat, modernisasi yang berkembang di Cilegon malahan salah kaprah. Tempat hiburan yang semakin banyak tanpa memperhatikan lembaga pendidikan yang mencetak peradaban manusia di kemudian hari,” tuturnya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x