KABAR BANTEN - Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU Banten Mashudi berharap melalui simulasi pencoblosan ini ketakutan masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara atau TPS saat pandemi Covid-19 bisa dieliminir.
Hal itu dikarenakan proses pencoblosan dilakukan dengan menerapkan protokol Covid-19 ketat.
"Simulasi sudah diagendakan dan rencana nasional, ini dilakukan di 157 satker se-Indonesia. Ini simulasi ke sekian kali dilakukan KPU RI dan pelaksana KPU Pilkada. Tujuannya menyesuaikan beberapa hal di TPS dengan situasi Covid-19 hari ini," ujar Mashudi dalam sambutannya membuka acara simulasi pencoblosan di halaman kantor Kecamatan Jawilan, Sabtu 21 November 2020.
Baca Juga: Catat, 12 Hal Penting di Pilkada Kabupaten Serang 2020
Hadir dalam simulasi tersebut Komisioner KPU RI Evi Novida, Komisioner Bawaslu Banten Badrul Munir, Pjs Bupati Serang Ade Ariyanto, Ketua KPU Kabupaten Serang Abidin Nasyar Surya, Ketua Bawaslu Kabupaten Serang Yadi dan hadir pula unsur TNI dan Polri untuk pengamanan.
Ia mengatakan, dengan simulasi ini diharapkan ketakutan masyarakat bisa dieliminir dengan protokol kesehatan.
"Ini terkesan lama tapi ini upaya maksimal untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Kalau pilkada sebelumnya itu masyarakat datang langsung ke meja KPPS ini tidak, dia diatur antri cuci tangan, cek suhu tubuh. Di setiap TPS pada hari H ada petugas pakai baju Hazemat," tuturnya.
Baca Juga: Pemuda Pancasila Kota Cilegon Salurkan Beasiswa
Ia juga meminta TPS yang dibuat letaknya berdekatan dengan pusat kesehatan masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.