Debat Kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020: Ratu Ati Marliati Sebut Limbah Industri Dimonopoli

- 21 November 2020, 18:27 WIB
Susana debat kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020 putaran pertama dengan tema 'Kota Industri untuk Semua', di salah satu TV swasta nasional di Jakarta, Sabtu, 21 November 2020.
Susana debat kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020 putaran pertama dengan tema 'Kota Industri untuk Semua', di salah satu TV swasta nasional di Jakarta, Sabtu, 21 November 2020. /Dokumen KPU Kota Cilegon/

KABAR BANTEN - Debat kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020 putaran pertama dengan tema 'Kota Industri untuk Semua', di salah satu TV swasta nasional di Jakarta, berlangsung intens, Sabtu, 21 November 2020.

Pada salah satu sesi debat kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020, Calon Wali Kota Ratu Ati Marliati, menyebutkan jika limbah industri dimonopoli oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadi.

Ini diungkapkan Ratu Ati Marliati ketika paslon nomor urut 2 pada Pilkada Kota Cilegon 2020 tersebut mendapatkan pertanyaan dari panelis terkait kebijakan konkrit untuk mengatasi limbah. Khususnya dalam mentransformasi limbah menjadi potensi pendapatan bagi masyarakat.

“Hanya segelintir orang yang menguasai limbah yang bernilai ekonomis. Ke depan, kami akan atur regulasinya agar limbah industri yang bernilai ekonomis itu tidak hanya dinikmati oleh kelompok tertentu saja,” kata Ratu Ati Marliati.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota nomor urut 2, Sokhidin mengatakan, limbah-limbah industri tersebut seharusnya ditata oleh pemerintah daerah. Sehingga pemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Cilegon.

“Saya sepakat jika soal limbah industri ini, dibuat regulasi. Sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat, juga untuk PAD. Bukan untuk segelintir orang,” ujarnya.

Baca Juga : Gelar Simulasi Pilkada Kota Cilegon 2020, KPU Pastikan Pemilih Ikuti Protokol Kesehatan

Calon Wali Kota nomor urut 1, Ali Mujahidin mengatakan, jika limbah industri telah puluhan tahun dikelola oleh orang tertentu.

“Padahal dalam pengelolaannya sudah diatur, tapi sudah 20 tahun sudah berapa juta limbah baja dan non baja yang tidak dimanfaatkan oleh pemeritah, malah dimanfaatkan oleh petinggi perusahaan,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x