Diskusi dengan guru
Dari sisi pembelajaran, pihaknya banyak melakukan diskusi kepada guru dan orangtua. Selain itu, pihaknya juga mendorong untuk sosialisasi.
Dengan harapan, ketika orangtua dan anak bingung dalam proses pembelajaran, ada guru konseling yang bisa dimaksimalkan fungsinya.
Untuk anak yang tidak bisa fokus dalam pembelajaran serta orangtua yang tidak bisa mengarahkan anaknya dalam belajar, bisa berkonsultasi.
"Kami mendorong untuk sosialisasi kepada orangtua dan anak yang kebingungan dalam proses pembelajaran. Salah satunya menghadirkan guru konseling mereka bisa berkonsultasi," ujarnya.
Baca Juga : Sampaikan Pembelajaran di Era Digital, Guru Didorong Manfaatkan Coding
Gunawan menuturkan, pihaknya mendorong beberapa program-program yang harapannya sekolah ataupun pemerintah melalui dinas pendidikan bisa beradaptasi dalam kaitannya mendampingi anak dalam pembelajaran di masa pandemi.
Ia mengatakan, beberapa kali melakukan sosialisasi secara langsung ke beberapa lokasi-lokasi menanyakan langsung keluhan anak-anak. Pertama, mereka kangen dengan teman-teman di sekolah, kemudian kangen dengan guru dan sekolah. Pihaknya juga menemukan keluhan lain.
Di antaranya, ibu di rumah lebih galak dari guru, kemudian ada anak yang susah belajar dan susah diarahkan, bahkan ada satu kasus anak dipukul oleh orangtuanya sampai meninggal dan dikuburkan di daerah selatan.
"Kami menanyakan langsung kepada anak selama pandemi kebanyakan mereka kangen dengan teman, guru dan sekolah. Kami juga temukan keluhan ibu ternyata lebih galak dari guru," katanya.