Okamoto Teliti Pencegahan Korupsi di Banten

- 13 Februari 2018, 09:30 WIB
kunjungan-okamoto
kunjungan-okamoto

SERANG, (KB).- Peneliti Senior Center for Southeast Asian Studies Kyoto University Jepang, Prof. Okamoto Masaaki saat ini sedang meneliti tentang pencegahan korupsi, peran media massa dan partisipasi masyarakat. Banten termasuk salah satu objek penelitian, selain Riau. Dalam rangka penelitian tersebut, Okamoto mengunjungi Kabar Banten, Senin (12/2/2018). "Saya meminta bantuan Kabar Banten untuk data penelitian tersebut. Saya kenal Kabar Banten (dulu Fajar Banten), sejak 2000. Jadi saya hapal dan kenal Kabar Banten, salah satu media massa yang eksis hingga sekarang," kata Okamoto, saat bertemu dengan Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar dan sejumlah kru redaksi. Oleh karena itu, tutur dia, Kabar Banten memiliki banyak arsip terkait dengan pemberitaan pencegahan maupun penindakan atau pemberantasan korupsi. Ia menuturkan, Banten dan Riau menjadi salah satu objek penelitian, karena merupakan dua daerah dengan kasus korupsi yang cukup menonjol di Indonesia. Ia mengatakan, penelitian tentang korupsi menjadi hal penting karena saat ini menjadi perhatian pemerintah. "Saya lihat dengan adanya KPK, program pencegahan dan pemberantasan korupsi berjalan cukup baik. Hanya saja, dari sisi efek jera, tidak sehebat di Jepang," ucapnya. Ia menuturkan, salah satu yang membedakan di Jepang, lembaga pemberantasan korupsi bisa menyasar nominal minimal Rp 20 juta. "Jadi tidak main-main korupsi Rp 20 juta pun sudah bisa ditangkap," tuturnya. Okamoto menuturkan, hal lain yang membedakan, ada kaitan dengan budaya malu. Di Jepang, ujar dia, masyarakat sejak pendidikan sudah dididik dengan gaya hidup yang biasa. "Jadi warga biasa dan orang yang memiliki jabatan hal yang biasa. Jika gagal, malu dan mengundurkan diri," katanya. Okamoto mengatakan, dari sisi budaya antara warga Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan dalam hal makanan. Oleh karena itu, ujar dia, pergaulan warga Jepang dan Indonesia cenderung lebih cepat akrab. Sedangkan Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat (HU Kabar Banten) Rachmat Ginandjar mengatakan, pihaknya sangat terbuka dalam membantu memberikan data mengenai penelitian untuk keperluan studi. "Kabar Banten sampai saat ini tetap eksis dan terus berkembang dengan flatform yang beragam. Alhamdulillah, masih tetap dipercaya masyarakat," ujarnya. (MH)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah