DLH Kabupaten Serang Batal Bangun 2 SPA

- 16 Februari 2020, 05:00 WIB

SERANG, (KB).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang batal membangun dua stasiun peralihan antara (SPA) atau tempat pengolahan sampah sekaligus sesuai target tahun ini.

SPA hanya akan dibangun di satu titik, hal tersebut karena berdasarkan hitungan detail engineering design (DED) anggaran yang dibutuhkan untuk konstruksi SPA mencapai Rp 2,4 miliar per lokasi sementara anggaran yang tersedia hanya Rp 800 juta.

Sekretaris DLH Kabupaten Serang Yani Setyamulida mengatakan, melihat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan SPA tersebut, pihaknya berencana akan mengutamakan untuk satu lokasi. Sebab, jika harus dipaksakan membangun dua konstruksi, yakni di Kecamatan Tirtayasa dan Bandung dengan anggaran Rp 800 juta per lokasi tentunya tidak akan selesai.

"Jadi, waktu rencana itu kan DED-nya belum dibuat, sedangkan RKA (rencana kerja anggaran) harus dibuat, makanya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) floating Rp 800 juta, karena perkiraan hanya bikin bangunan biasa, tapi kami akan mencoba melakukan revisi dibikin satu lokasi," katanya saat ditemui Kabar Banten di ruang kerja, Jumat (14/2/2020).

Adapun konstruksi yang akan dibangun, tutur dia, meliputi ruangan produksi, ruangan kantor, dan gudang, sedangkan untuk pengadaan mesin sudah dianggarkan Rp 7 miliar untuk satu lokasi.

Menurut dia, SPA tersebut, manfaatnya sangat dirasakan, karena dapat mengurangi volume sampah sampai 50 ton per hari. Dengan demikian, dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Kota Serang.

"Yang penting prinsipnya satu hari bisa memusnahkan sampah sampai 50 ton, kalau memang di ssatu zona jumlah sampahnya sampai 50 ton, maka selesai di zona itu, tetapi kalau di satu zona jumlahnya 20 ton itu bisa masuk dari zona lain," ucapnya.

Ia menuturkan, secara menyeluruh se-Kabupaten Serang volume sampah yang diangkut oleh pihaknya rata-rata 700 ton per hari atau sekitar 2.600 kubik per hari. Sampah tersebut, selama ini masih dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Cilowong, Kota Serang.

"Armada yang ada di kami hanya 49, sekarang yang 27 itu sudah kami distribusikan ke tujuh kecamatan, tahun ini kami akan ada penambahan armada," ujarnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah