Membaca Alquran di Mushaf atau di Handphone pada Bulan Ramadan, Siapa yang Paling Unggul?

16 April 2021, 15:58 WIB
Tampak sosok dai kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad. /Instagram @officialustadzabdulsomad

KABAR BANTEN - Selama bulan Ramadan, selain berpuasa dan salat tarawih berjamaah, membaca Alquran juga merupakan suatu aktivitas yang digemari oleh umat islam. Seperti membaca lewat Handphone (HP).

Karena, susana Ramadan identik dengan alunan suara tadarus Alquran di setiap sudut daerah hampir selama 24 jam non stop. Begitupun dengan pencarian Google lebih banyak mendengarkan Alquran di HP.

Ada yang membaca Alquran secara langsung lewat Mushaf, ada pula yang hanya menyetel rekaman via HP seseorang yang membaca Alquran pada bulan Ramadan sebelumnya.

Baca Juga: Misteri Kentut di Dalam Air, Apakah Benar Membatalkan Puasa?

Hal itu dilakukan memanfaatkan teknologi yang kian hari kian maju secara pesat.

Salah satu kemudahan pada zaman modern saat ini ialah adanya aplikasi Al-Quran dalam bentuk digital atau HP.

Fungsinya, memudahkan orang membaca Alquran di mana saja, karena umumnya manusia lebih ingat dan lebih mudah membawa HP daripada membawa mushaf.

Mulai dari untuk kebutuhan pekerjaan, hiburan, pendidikan, hingga untuk urusan agama, seperti aplikasi Alquran.

Ya, aplikasi Alquran merupakan satu kemudahan bagi umat muslim di era teknologi saat ini.

Dengan mengunduh aplikasi Alquran di HP masing-masing, umat muslim jadi bisa membaca Alquran di mana saja dan kapan saja atau memanfaatkan disela-sela waktu kesibukan.

Baca Juga: Ini Jenis-jenis Kurma yang Populer di Dunia serta Ciri dan Rasanya

Selain itu, aplikasi Al-Quran di smartphone juga dianggap lebih praktis karena bisa dibawa ke mana saja.

Lalu bagaimana hukum dan ganjarannya membaca Alquran melalui HP? Apakah berbeda dengan membaca di mushaf Alquran?

Mengutip penjelasan Ustad Abdul Somad alias UAS dalam video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, disampaikan bahwa pahala membaca Alquran bukan dilihat dimana ayat-ayat suci ini dibaca.

Melainkan dari lafal yang diucapkan di mulut dan di hati.

"Melihat mushaf, melihat HP, melihat dinding, pahalanya bukan dilihat kau baca Alquran di mana. Tapi yang dilihat adalah lafadz di mulut dan di hati," ujar UAS sebagaimana direkam dalam video berjudul (Samakah Pahala Ngaji Pakai Hand Phone?)

Lebih lanjut, UAS menjelaskan bagaimana pahala baca Alquran itu dilihat melalui mulut dan hati.

Melalui mulut, yang dilihat adalah lafal ucapan yang fasih, ada tahsil dan tajwid.

Baca Juga: Tips Biar Akun Youtube Tidak Gampang Dihack, Ini Dia Caranya!

Sementara melalui hati, orang yang membaca Alquran itu ada keikhlasan.

"Mulut fasih, tahsil, tajwid. Hati Ikhlas. Walaupun kau baca di pelepah kurma," kata UAS.

Maka dari itu, pahala yang didapat bukan dilihat di mana Alquran dibaca.

Tapi dilihat dari lafal ucapan yang keluar dari mulut, dan keikhlasan hatinya saat membaca.

Sebab, kata UAS, pada masa sahabat-sahabat Rasulullah SAW bahkan belum ada mushaf Alquran yang dicetak seperti pada zaman sekarang ini.

"Dulu Quran ditulis di pelepah kurma, di tulang unta, di batu lepes, ceper macem piring," ucapnya.

"Kertas masuk ke kota Makkah jadi Quran ditulis di kertas, di batu lepes, di tulang unta, di pelepah kurma, yang dilihat bukan dibaca di mananya, tapi yang dilihat adalah pelafadzan mulut dan keihklasan hati," tutur UAS mengakhiri.

Dalam penjelasannya itu pula, UAS mengingatkan berulang kali bahwa Alquran yang mahal juga bukan dilihat dari harganya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler