Rajab, Bulan Penuh Rahmat dan Ampunan, Lakukan Amalan-amalan Berikut Banyak Pahala Didapat

1 Februari 2022, 21:55 WIB
Ilustrasi ibadah atau amalan di bulan Rajab. /pixabay

KABAR BANTEN - Bulan Rajab merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah Subhanatu Wa Taala (SWT).

Di bulan Rajab, Allah SWT membuka luas pintu ampunannya bagi siapa saja yang mau bertaubat.

Memohon ampunan kepada Allah SWT di bulan Rajab bisa dilakukan dengan berbagai ibadah.

Ada pun ibadah-abadah atau amalan di bulan Rajab yang bisa dilakukan diantaranya memperbanyak istighfar, membaca Al Quran, tasbih, sholawat, bersedekah dan melakukan Puasa Rajab.

Namun, berbeda dengan puasa Ramadhan sebulan penuh, pelaksanaan Puasa Rajab dilakukan hanya beberapa hari saja.

Baca Juga: Dahsyatnya Amalan di Bulan Rajab, Memiliki Keutamaan Besar, Baca Dua Surat Alquran Ini

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, Rajab asal katanya tarjib artinya terhormat, ada juga yang mengartikan Rajab sebagai bulan pencurahan.

Dimana di bulan Rajab, Allah SWT mencurahkan rahmat dan ampunannya kepada orang-orang yang mau bertaubat.

Selain itu, Rajab juga disebut sebagai nama sungai di surga, airnya lebih putih dari susu dan rasa manis.

Sabda Rasulullah SAW "barang siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab maka ia dapat minum di sungai itu".

Rasulullah SAW bersabda "Pada malam Isra Miraj saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi. Lalu saya bertanya kepada Malaikat Jibril, wahai Jibril untuk siapakah sungai ini? Jibril menjawab, ya Muhamad sungai ini untuk orang yang membaca sholawat kepadamu di bulan Rajab".

Baca Juga: Sejarah di Bulan Rajab, dari Isra Miraj hingga Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani

Kemudian, bulan Rajab memiliki beberapa keistimewaan diantaranya banyaknya pahala jika melakukan Puasa Rajab.

Seperti sabda Rasulullah SAW "Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari, Allah SWT menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah 12 bulan, diantara 12 bulan itu ada 4 bulan mulia, yaitu bulan Zulqoidah, Dzulhijah, Muharam dan Rajab yang berada diantara bulan Jumadil Akhir dan Syaban".

Bulan Rajab ini adalah bulan yang tepat bagi kita untuk bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.

Allah SWT membuka luas pintu ampunannya di bulan Rajab bagi siapa saja yang mau bertaubat dan memohon ampunan dengan memperbanyak amalan istighfar, membaca tasbih, sholawat, bersedekah dan melakukan Puasa Rajab

Baca Juga: Muliakan Bulan Rajab, Berikut Amalan yang Paling Utama yang Bisa Dilakukan

Terkait keutamaan puasa Rajab, Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip dua hadits berikut: 

 صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام 

Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”

 من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام

Artinya: “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun”. 

Baca Juga: Menikah di Bulan Rajab, Terdapat Peringatan Isra Mikraj, Benarkah Waktu Istimewa dalam Islam?

Puasa Rajab disunnahkan selama masih masuk bulan tersebut. Namun dengan catatan, makruh jika dilakukan selama satu bulan penuh. 

Namun sebaiknya, puasa Rajab dilakukan dengan bertepatan pada hari-hari utama dalam bulan Rajab. 

Menurut al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddîin, juz 3, h. 432, Puasa Rajab baiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. 

Seperti pada ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat.

Baca Juga: Tata Cara Puasa Rajab, Lengkap dengan Niat dan Doa Buka Puasa

Puasa Rajab juga bisa dilaksanakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak. 

Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Rajab. 

Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syattha’ (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Rajab (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’anah at-Thaalibin, juz 2, h. 224).***  

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler