Quraish juga mengatakan amalan dalam menyambut lailatul qadar tidak terbatas hanya memperbanysk salat, baca Al Quran, dzikir, tetapi juga dengan amal salih, berbuat baik kepada sesama manusia.
Baca Juga: Hidupkan Malam, Raih Lailatul Qadar di Bulan Ramadan
Gus Baha mengatakan tradisi di pesantren, kiai mengajarkan menyambut lailatul qadar sejak tanggal 17 Ramadan dan tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir.
"Tetapi kebaikan tidak boleh terbatas pada hari-hari itu saja. Di hari yang lai juga, karena ibadah tidak ada ruginya," katanya.
Baca Juga: Tradisi Ramadan, Qunutan yang tak Pernah Lekang Oleh Waktu
Gus Baha mengatakan selama Ramadan selain menerapkan fiqhnya juga menggunakan ilmu tasawuf.
"Selama puasa Ramadan jangan berbuat dosa, jauhi ghibah dan penyakit hati lainnya," kata ulama tafsir Alquran ini.***