KABAR BANTEN - Inilah sejarah Idul Adha atau disebut juga dengan Idul Kurban, dirayakan umat Islam pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Dalam sejarah Idul Adha, mengingatkan kisah teladan Nabi Ibrahim, ketika diperintahkan Allah SWT untuk menempatkan istrinya Siti Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu.
Di balik sejarah Idul Adha, juga dikenal dengan Hari Raya Haji, karena dirayakan saat kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.
Baca Juga: Takbir atau Takbiran Idul Adha, Sampai Kapan Diperbolehkan?, Ini Menurut Para Ulama
Dari sejarah Idul Adha, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama putranya Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusui.
Ditempatkan di suatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi, tidak ada penghuni seorangpun.
Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu.
Apalagi, tempatnya asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Namun Nabi Ibrahim maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakal.
Karena pentingnya peristiwa tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an: