Perjalanan Ruh Orang Meninggal, Ini Perbedannya Hamba Beriman, Orang Kafir, Munafik dan Fasik, Menurut Islam

- 20 September 2021, 14:59 WIB
Ilustrasi perjalanan ruh orang beriman dan kafir, munafik, fasik antara surga dan neraka.
Ilustrasi perjalanan ruh orang beriman dan kafir, munafik, fasik antara surga dan neraka. /RomoloTavani/Pixabay

KABAR BANTEN - Inilah perjalanan ruh orang meninggal dunia, yang ternyata berbeda antara hamba yang beriman dengan kafir, munafik, dan fasik.

Dari perjalanan ruh orang meninggal atau menuju akhirat, bagi hamba yang beriman berbeda dengan kafir, munafik dan fasik.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com, berikut perbedaan perjalanan ruh orang meninggal sebagai hamba yang beriman dengan kafir, munafik dan fasik.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Ayah yang Sudah Wafat, Benarkah Pertanda akan Hadapi Ini?

Hamba beriman

Bagi hamba yang beriman ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turunlah malaikat dari langit, wajahnya putih, wajahnya seperti matahari, membawa kain kafan dan hanuth (minyak wangi) dari surga.

Mereka duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang, dan datanglah malaikat maut alaihis salama duduk di samping kepalanya dan mengatakan: "Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya".

Setelah itu, keluarlah ruh dari jasadnya seperti tetesan air yang keluar dari mulut kendi dan langsung dipegang malaikat maut.

Sedangkan para malaikat yang lain, tidak meninggalkan walaupun sekejap dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut.

Mereka memberinya kafan dan hanuth itu, maka keluarlah ruh itu dengan sangat wangi seperti bau parfum paling wangi yang pernah ada di bumi.

Para malaikat ini pun naik membawa ruh itu. Setiap kali ketemu dengan malaikat yang lain, mereka akan bertanya: ‘Ruh siapakah yang baik ini?”.

Mereka menjawab, ‘Fulan bin fulan’, dengan nama terbaik yang pernah dia gunakan di dunia hingga sampai di langit dunia.

Setelah minta agar pintu langit dibukakan, mereka naik menuju langit berikutnya yang diikuti para malaikat langit dunia. Hingga sampai di langit ketujuh, Allah berfirman:

Tulis catatan amal hamba-Ku di Illiyin. Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, disaksikan oleh para malaikat”.

“Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena dari bumi Aku ciptakan mereka, dan ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.”.

Maka dikembalikanlah ruhnya ke jasadnya, kemudian mendengar suara sandal orang yang mengantarkan jenazahnya sewaktu mereka pulang setelah pemakaman.

Pertanyaan di Alam Kubur

Kemudian datanglah dua malaikat yang keras gertakannya. Dalam riwayat lain, warnanya hitam biru. Lalu mereka menggertaknya, dan mendudukkan si mayit.

Malaikat: “Siapa Rabmu?’

Si mukmin menjawab, ‘Rabku Allah’.

Malaikat bertanya: “Apa agamamu?”

Mukmin : “Agamaku Islam”

Malaikat:  “Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?”.

Mukmin : “Dia Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam”.

Malaikat : “Bagaimana amalmu?”

Mukmin : “Saya membaca kitab Allah, saya mengimaninya dan membenarkannya”.

Pertanyaan malaikat:  Siapa Rabmu?, Apa agamamu?, Siapa nabimu?, inilah ujian terakhir yang akan diterima seorang mukmin. Allah memberikan keteguhan bagi mukmin untuk menjawabnya, seperti firman-Nya:

 يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

 Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..”(QS. Ibrahim: 27)

Sehingga dia bisa menjawab: Rabku Allah, agamaku islam, Nabiku Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Tiba-tiba ada suara dari atas: “Hambaku benar, bentangkan untuknya surga, beri pakaian surga, bukakan pintu surga untuknya".

Dia pun mendapatkan angin surga dan wanginya surga, dan kuburannya diluaskan sejauh mata memandang”.

Kemudian datanglah orang yang wajahnya sangat bagus, pakaiannya bagus, baunya wangi. Dia mengatakan:”Kabar gembira dengan sesuatu yang menyenangkanmu. Kabar gembira dengan ridha Allah dan surga nan penuh kenikmatan abadi. Inilah hari yang dulu kamu dijanjikan”.

Si mayit dengan keheranan bertanya: “Semoga Allah juga memberi kabar gembira untuk anda. Siapa anda, wajah anda mendatangkan kebaikan?”.

Orang yang berwajah bagus ini menjawab: "Saya amal sholehmu (amal shaleh yang menemani kita di kesepian, menemani kita di kuburan).

Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan pintu neraka. Ketika melihat ke neraka, disampaikan kepadanya: “Itulah tempatmu jika kamu bermaksiat kepada Allah. Dan Allah gantikan kamu dengan tempat yang itu”.

Kemudian si mayit menoleh ke arah surga.  Melihat janji surga, si mayit berdoa: ‘Wahai Rabku, segerakanlah kiamat, agar aku bisa berjumpa kembali ke keluarga dan hartaku”. Lalu disampaikan kepadanya: “Tenanglah”.

Perjalanan Ruh Orang Kafir, Munafik dan Fasik

Namun berbeda dengan hamba beriman, inilah perjalanan ruh orang kafir, munafik dan fasik. Orang yang banyak dosa, ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju akhirat, maka turunlah para malaikat dari langit, yang bengis dan keras, wajahnya hitam, mereka membawa Masuh (kain yang tidak nyaman digunakan) dari neraka.

Mereka duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut, dan duduk di samping kepalanya. Dia memanggil: ‘Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju murka Allah”.

Ruhnya ketakutan, dan terpencar ke suluruh ujung tubuhnya. Lalu malaikat maut menariknya, sebagaimana gancu bercabang banyak ditarik dari wol yang basah, sehingga membuat putus pembuluh darah dan ruang tulang.

Langsung dipegang malaikat maut. Para malaikat yang lain tidak meninggalkan walaupun sekejap, dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut.

Kemudian diberi masuh yang mereka bawa. Ruh ini keluar dengan membawa bau yang sangat busuk, seperti busuknya bau bangkai yang pernah ada di muka bumi.

Mereka pun naik membawa ruh ini. Setiap kali mereka melewati malaikat, malaikat itupun bertanya, “Ruh siapah yang buruk ini?”.

Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan’, dengan nama yang paling buruk yang pernah dia gunakan ketika di dunia. Hingga sampai di langit dunia, mereka minta dibukakan dan tidak dibukakan.

Ketika itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca firman Allah:

 لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ

Artinya: (Orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya), tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.(QS. Al-A’raf: 40).

Kemudian Allah berfirman: “Tulis catatan amal hamba-Ku di Sijjin, di bumi yang paling dasar”.

Selanjutnya dikatakan, “Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena Aku telah menjanjikan bahwa dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya”.

Akhrinya ruh dilempar hingga jatuh di jasadnya, dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca firman Allah:

 وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ

Artinya: Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.(QS. Al-Haj: 31).

Kemudian ruhnya dikembalikan ke jasadnya, sehingga 7 langkah setelah mayit di kubur ia mendengar suara sandal orang mengiringi jenazahnya ketika pulang meninggalkan kuburannya.

Kemudian datanglah dua malaikat, gertakannya keras. Merekapun menggertak si mayit dan mendudukkannya.

Malaikat: ‘Siapa Rabmu?”.

Si kafir : ‘hah..hah.. saya gak tahu”.

Malaikat : “Apa agamamu?”.

Si Kafir: “hah..hah.. saya gak tahu”.

Malaikat :”Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?”.

Si kafir tidak kuasa menyebut namannya.

Lalu dia digertak malaikat: “Namanya Muhammad!!”.

Si kafir hanya bisa mengatakan, ‘hah..hah.. saya gak tahu. Saya cuma mendengar orang-orang bilang seperti itu.

Diapun digertak lagi malaikat: “Kamu tidak tahu dan tidak mau tahu.

Tiba-tiba ada suara dari atas: “Hambaku dusta, bentangkan untuknya neraka, bukakan pintu neraka untuknya”.

Dia pun mendapatkan panasnya neraka dan racun neraka. Kuburnya disempitkan hingga tulang-tulangnya berserakan. Lalu datanglah orang yang wajahnya sangat buruk, berbaju jelek, baunya seperti bangkai.

Dia mengatakan: ‘Kabar buruk untukmu, inilah hari dimana dulu kau dijanjikan.

Si mayit kafir pun menjawab: “Kabar buruk juga untukmu, siapa kamu? Wajahmu mendatangkan keburukan”.

Orang ini menjawab: “Saya amalmu yang buruk.

Kemudian dia diserahkan kepada makhluk yang buta, tuli, dan bisu. Dia membawa pentungan! Andaikan dipukulkan ke gunung, niscaya akan jadi debu.

Kemudian benda itu dipukulkan ke mayit kafir, dan dia menjadi debu. Lalu Allah kembalikan seperti semula, dan diapun memukulnya lagi. Dia berteriak sangat keras, bisa didengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan manusia.

Lalu dibukakan untuknya neraka dan disiapkan tempatnya di neraka. Diapun memohon: ‘Ya rab, jangan Engkau tegakkan kiamat.’

Hadis ini diriwayatkan Ahmad 18543, Abu Daud 4753, Syuaib Al-Arnauth menyatakan, Sanadnya shahih. Al-Albani menyatakan hadis ini hadis yang shahih.

Baca Juga: 12 Arti Mimpi tentang Bertemu Orang yang Sudah Meninggal, Berkaitan dengan Ketakutan Dirimu

Dalam hadits sahih tersebut tidak ada diceritakan ruh bisa berkunjung ke sanak keluarganya yang masih hidup, melainkan sibuk dengan kenikmatan atau kesengsaraan, jadi aktivitas orang yang sudah meninggal tidak seperti yang kita bayangkan.***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah