Kirim Al Fatihah Kepada Mayit Apakah Mereka Mengetahuinya? Begini Kata Buya Yahya

- 28 Oktober 2021, 11:55 WIB
Buya Yahya menjelaskan perihal mengirim Al Fatihah kepada mayit.
Buya Yahya menjelaskan perihal mengirim Al Fatihah kepada mayit. /Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

KABAR BANTEN - Bagi umat Islam, mengirimkan doa terutama Al Fatihah merupakan hal yang lumrah dilakukan. 

Apalagi bagi orang yang baru saja meninggal, dalam tradisi umat Islam di Indonesia, bukan hanya mengirimkan Al Fatihah melainkan mengirimkan doa-doa, ayat alquran, sholawat dll selama 40 hari, bahkan sampai 100 hari.

Bukan hanya itu, biasanya ada peringatannya juga dengan diadakan pengajian termasuk didalamnya mengirimkan Al Fatihah setiap tahunnya yang biasa dikatakan dengan istilah 'kholan'.

Baca Juga: Usai 4 Kali Cuci Darah, Oddie Agam Meninggal Dunia,

Bahkan, dalam setiap salat atau melakukan ibadah, bagi orang muslim, tak sedikit selalu mengirimkan Al Fatihah kepada mayit baik sanak keluarganya, sahabat, dan lainnya.

Berbicara mengenai mengirimkan Al Fatihah, apakah saat seorang muslim mengirimkannya pada sangat mayit, mayit tersebut mengetahuinya?

Lalu apakah dengan mengirimkan Al Fatihah dan doa-doa tersebut yang rutin dilakukan merupakan sebab berkumpulnya sang pengirim doa dengan orang soleh yang telah wafat di surga nanti?

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari chanel Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam mengirimkan hadiah kepada mayit sebenarnya tidak hanya mengirimkan Al Fatihah.

Bisa juga dengan mengadakan hataman Quran, membaca sholawat, dan sampaikan kepada Allah, dengan mengharapkan tolong disampaikan solawat kepada mayit keluarga, sahabat dan lainnya.

Apalagi, berdoa dan bersholawat kepada Nabi Muhammad, beliau sangat mulia dan bisa terangkat lagi.

Baca Juga: Sumpah Pemuda, Diperingati Setiap 28 Oktober, Berikut Sejarah Singkat, Teks Asli Hingga Teks Terbaru

Lalu, apakah orang yang kita hadiahkan tersebut mengetahuinya?

Menurut Buya Yahya, Imam Malik pernah mengatakan bahwa rohnya orang yang meninggal dunia ada tempatnya sendiri.

"Bukan di alam kubur, ada namanya alam Barzah, orang kafir, orang beriman, itu beda tempatnya, tapi ruh adalah mutlak tidak terikat dengan materi, alamnya alam beda," ujar Buya Yahya.

"Alam barzah itu jadi melihat, amal kita akan disodorkan diperlihatkan ditampakan ditunjukan pada Allah, Nabi Muhammad dan orang-orang beriman, mereka melihat, tahu semuanya ini dari siapa doa nya," kata Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa yang lebih penting dilakukan seorang anak dengan cara begitu adalah makna penting akan bermanfaat untuk orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: Beredar di Medsos Foto Pejabat Cilegon Ramai-ramai di Bali, Begini Penjelasan Sekda Cilegon

Kemudian, masalah Al Fatihah ini, sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa tidak hanya Fatihah, tetapi doa-doa, amalan hingga bacaan alquran pun bisa.

Hanya saja memang Al Fatihah inilah yang sering kita denger, yang selama ini dibaca, bukan sekedar masalah menghadiahkan pahala.

Melainkan, Al Fatihah ini menjadi sebab dikabul doa, makanya ulama kita sambil berdoa, dibarengi dengan Al Fatihah, dengan tujuan agar doanya dikabulkan.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x