Mengurusi Ayah Namun Tak Ikhlas Karena Luka Masa Lalu, Masihkah Bernilai Pahala? Begini Kata Buya Yahya

- 2 Desember 2021, 12:18 WIB
Buya Yahya menjelaskan mengenai makna berbakti dan keikhlasan mengurusi orang tua seprti ayah.
Buya Yahya menjelaskan mengenai makna berbakti dan keikhlasan mengurusi orang tua seprti ayah. /Tangkapan layar Youtube Al-Bahjah TV

KABAR BANTEN - Saat orang tua semisal ayah menjalani masa tuanya, tentu anak berkewajiban untuk mengurusi sang ayah. 

Kewajiban tersebut adalah bentuk tanggung jawab sang anak kepada sang ayah.

Termasuk, merupakan cara berbakti anak kepada orang tua dalam hal ini adalah ayah.

Baca Juga: 5 Cheklist Penting yang Harus Diketahui dan Dilakukan Sebelum Menikah

Cara seorang anak berbakti kepada orang tua yakni ayah tentu berbeda-beda, disinilah keiklasan juga diuji.

Lalu, bagaimana jika sang anak tetap menunjukkan baktinya dengan mengurusi sang ayah yang sudah tua, namun sang anak tersebut merasa tidak ikhlas karena luka masa lalunya masih terasa?

Masihkah upaya yang dilakukan sang anak yang mengurusi ayahnya tersebut bernilai pahala?

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru A DeadbEATs Meal, Program Mukbang Mari Kita Berpikir Tentang Makan-makanan Lezat

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari chanel YouTube Al-BAhjah TV, Buya Yahya mengungkapkan bahwa anak yang demikian merupakan anak yang sholeh.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x