Larangan Keluar Rumah Saat Magrib Ternyata Bukan Mitos, Ini Penjelasannya Dalam Hadist dan Secara Ilmiah

- 17 Februari 2022, 19:17 WIB
Ilustrasi. Larangan keluar saat Magrib ternyata bukan mitos, namun ada dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Ilustrasi. Larangan keluar saat Magrib ternyata bukan mitos, namun ada dalam hadist dan bisa dijelaskan secara ilmiah. /Pixabay

Ternyata, hadist Nabi itu bisa dijelaskan secara ilmiah, seperti yang ditulis dalam sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS.

Buku berjudul The Science Of Shalat diterbitan Qultummedia itu menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. 

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. 

Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. 

Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

Baca Juga: Program Magrib Mengaji di Kota Serang, Hasan Basri: Bisa Tuntaskan Buta Huruf Hijaiyah

Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan.

Mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. 

Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehingga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x