Bulan Syaban di Antara Rajab dan Ramadhan, Bulan Paling Dicintai Rasulullah Puasa Sunah, Ini Keistimewaannya

- 22 Februari 2022, 14:22 WIB
Ilustrasi Bulan Syaban yang terjepit di antara Rajab dan Ramadhan, bulan paling Dicintai Rasulullah puasa sunah yang memiliki keistimewaan dan keutamaan.
Ilustrasi Bulan Syaban yang terjepit di antara Rajab dan Ramadhan, bulan paling Dicintai Rasulullah puasa sunah yang memiliki keistimewaan dan keutamaan. /Pexels/Julia Volk

 

KABAR BANTEN-Bulan Syaban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia karena terjepit di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan, sehingga disunnahkan puasa Sya’ban agar tidak lalai.

Disunnahkan puasa Syaban agar saat laporan tahunan tersebut orang dalam keadaan berpuasa, karena Syaban merupakan bulan laporan tahunan amal manusia kepada Allah SWT.

Jika melihat kalender hijriyah, awal Bulan Syaban 1443 jatuh pada hari 4 Maret 2022, dan terdapat malam 15 Syaban atau Nisfu Syaban 2022 bertepatan pada tanggal 18 Maret 2022 atau selepas magrib tanggal 17 Maret

 Baca Juga: Doa Jumat Pertama di Bulan Rajab, Meminta Keberkahan dan Kebahagiaan

Rasulullah SAW bersabda:

 عن أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ. قَالَ: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ. (رواه النسائي وأبو داود وابن خزيمة. صحيح)  

Artinya, “Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra: ‘Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat anda berpuasa satu bulan dari berbagi bulan sebagaimana puasa anda dari bulan Sya’ban.’ Beliau menjawab: ‘Sya’ban itu bulan yang dilupakan manusia di antara Rajab dan Ramadhan. Sya’ban adalah bulan yang di dalamnya amal-amal dilaporkan kepada Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dilaporkan sementara aku sedang dalam kondisi berpuasa’.” (HR An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah. Shahîh). (Al-Haitami, al-Fatawal Kubra, juz II, h. 82; dan Ahmad bin Ali bin Hajar al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syarhu Shahihil Bukhari, [Beirut, Dârul Ma’rifah, 1379 H], juz IV, h. 210).  

Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah. Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.

Berikut ini dalil-dalil syar’i yang menjelaskan hal itu:

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x