KABAR BANTEN - Salah satu amalan yang bisa dikerjakan umat islam pada bulan Muharram adalah puasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa puasa yang paling bagus setelah Ramadhan adalah pada bulan Muharram.
Sebagian orang meyakini amalan puasa yang dimaksud adalah tanggal 1 muharram atau puasa akhir tahun dan awal tahun dalam kalender islam (Hijriah).
Mengenai amalan puasa ini, Buya Yahya memberikan penjelasan.
Menurut Buya Yahya, banyak riwayat yang disusupkan tidak benar ke dalam islam, namun juga banyak dipercaya dan menjadi pegangan umat.
"Termasuk puasa akhir tahun dan awal tahun, bahwa akan diampuni, ini jelas bohong," ungkap Buya Yahya, seperti dikutip Kabar Banten dari akun instagramnya @buyayahya_albahjah, Jumat 29 Juli 2022.
Buya Yahya menegaskan bahwa puasa Muharram mengacu pada hadist sohih Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan Muslim yang berbunyi.
اَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Cukup hadist sohih, puasa yang paling bagus setelah Ramadhan adalah muharram, ini cukup tidak perlu riwayat palsu," ujarnya.
Baca Juga: 1 Muharram Tahun Baru Islam, Simak 3 Amalan dan Larangan di Bulan Ini
Buya Yahya mengatakan, banyak riwayat tentang amalan dan keutamaan bulan Muharram yang tidak semuanya benar.
Terlebih riwayat-riwayat tersebut menisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
"Keutamaan tanggal 1, 2, 3, 4 Muharram tidak semua benar," ujarnya.
Dijelaskan Buya Yahya, di antara bulan Muharram terdapat satu hari istimewa yakni 10 muharram, atau hari asyuro," tuturnya.
Adapun Nabi Muhammad SAW menganjurkan berpuasa tidak hanya pada tanggal 10 Muharram.
Hal ini untuk membedakan dengan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram.
"Maka lebih baik tambah tanggal 9, agar berbeda dengan Yahudi. Kalau tidak bisa tanggal 9, tanggal 11. Lebih baik lagi tiga hari, tanggal 9, 10 dan 11, jadi doub'le double pahalanya. Biar tiga hari, Istimewa," ujarnya.
Pada tausyiahnya, Buya Yahya juga mengingatkan agar jangan sampai asal menukil tentang riwayat-riwayat tentang keutamaan Muharram yang tidak jelas sumbernya.
"Adapun membaca ayat kursi bulan Muharram boleh, membaca yasin 16 kali boleh saja, asal jangan ngomong ini dianjurkan nabi, jangan menisbatkan kepada nabi," ucapnya.
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang amalan istimewa di bulan Muharram.***