Ustadz Adi Hidayat, mengungkapkan bahwa sebagian besar ulama menilai riwayat tersebut sebagai riwayat yang lemah.
Menurutnya, hal tersebut perlu kajian lebih mendalam, khususnya terkait hewan qurban yang benar-benar dijadikan kendaraan di akhirat.
"Riwayat-riwayat ini persoalannya dinilai oleh para ulama-ulama, pakar ahli hadist, itu sebagai riwayat-riwayat yang sangat lemah," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Cara Memilih Hewan Qurban yang Terbaik Sesuai Syariat
Menurut Ustadz Adi Hidayat, bisa jadi anggapan bahwa hewan kurban yang akan menjadi kendaraan di akhirat, itu merupakan suatu kiasan semata.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan, yang dimaksud kendaraan di akhirat bisa jadi merupakan pahala yang bisa mengangkut orang-orang untuk menyeberangi jembatan sirotol mustaqiem.
"Dengan banyaknya pahala ini, ini yang akan memudahkan kita melewati As-sirat karena timbangannya semakin besar," terang Ustaz Adi Hidayat.
Baca Juga: Umat Islam Wajib Tahu! Inilah 5 Keutamaan Ibadah Qurban pada Hari Raya Idul Adha
Disebutkan juga di dalam Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 37 yang artinya:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik".