Syekh Nawawi Al Bantani, Berjuang untuk Bangsa Indonesia dari Negeri Hijaz

- 12 November 2020, 21:21 WIB
ziarah ke makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la Mekkah
ziarah ke makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la Mekkah /

Syekh Nawawi kemudian menjawab, “Pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan tidak pantas dengan keilmuan seorang profesor berbangsa Arab”.

Baca Juga : Optimis Kala Hidup Sulit, Ada Empat Macam Rezeki Menurut Al Ghazali

Tidak puas, Snouck bertanya lagi, “Bukankah banyak orang yang tidak sepakar seperti Anda tetapi juga mengajar di sana?”.

Syekh Nawawi kemudian menjawab,” Kalau mereka diizinkan mengajar di sana, pastilah mereka cukup berjasa”.

Dari beberapa pertemuan dengan Syekh Nawawi, Snouck menilai Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama yang memiliki kedalaman ilmu, rendah hati, dan bersedia berkorban untuk kepentingan agama dan bangsa.

Bukti kontribusi besar Syekh Nawawi Al-Bantani yakni melahirkan sejumlah murid yang menjadi ulama besar di Tanah Air yakni KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) KH Kholil Bangkalan Madura, KH Asnawi Kudus, KH Tb Bakri Purwakarta, KH Arsyad Thawil dan lainnya.

Baca Juga : Tiga Tahun Urusi Haji, Nizar Ali Jadi Sekjen Kemenag

Konon, KH Hasyim Asy’ari sering menangis saat membaca kitab fiqh Fathul Qarib karangan gurunya tersebut kepada para santri di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.

Kenangan terhadap gurunya Syekh Nawawi Al-Bantani sangat mendalam merasuk hati  hingga haru tak kuasa ditahannya saat membaca baris per baris kitab Fathul Qarib.

Syekh Nawawi Al Bantani lahir kampung Tanara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten pada 1815 Masehi. 

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x