JEJAK PENDIRIAN PROVINSI BANTEN PART 2

25 September 2020, 06:45 WIB

Rentetan kejadian dalam memperjuangkan provinsi Banten, berlangsung sepanjang tahun 1999. Setelah kunjungan presiden habibie di pandeglang, kaum muda di Serang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Reformasi Indonesia (GPRI) melakukan berbagai pergerakan untuk menjaga momentum pendirian Provinsi Banten. Salah satunya, dengan menggelar Seminar Nasional di Hotel Patra Jasa Anyer. Acara yang mengangkat tema ”Mempertegas Proyeksi Terwujudnya Provinsi Banten” tersebut, mampu menghadirkan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Yusril Ihza Mahendra, Anggota DPR-RI Ekky Syahruddin. Selain itu, hadir pula Ketua PB Matla’ul Anwar Irsyad Djuwaeli, Ketua STAIN SMHB H.M.A.Tihami, Kahumas Depdagri Herman Ibrahim, dan R. Gunawan. Dalam seminar itu, para pembicara menilai provinsi Banten layak diwujudkan. Dari seminar itu, juga melahirkan Kelompok Kerja Pembentukan Provinsi Banten (Pokja-PPB) yang diketuai Irsyad Djuwaeli dengan Sekretaris Umum Rusli Ridwan, dan Bendahara R. Gunawan. Dari susunan penasehat, terdapat nama Ekky Syahruddin, H. Tubagus Bachtiar Rifa’i, Tubagus Chasan Sochib, Uwes Qorny, H. Embay Mulya Syarif, H. Djoko Munandar, Tubagus Farich Nahril, Djajuli Mangkusubrata, Uu Mangkusasmita, dan lain-lain. Wadah tersebut mendorong beberapa tokoh elite untuk mengkonsolidasikan diri lebih teratur, sistematis dan teroganisasi. Dari sinilah roda perjuangan pendirian provinsi Banten mulai berjalan kencang. Sosialisasi untuk mendirikan Provinsi Banten terus bergulir diberbagai media, baik media cetak maupun elektronik Gelombang pergerakan yang kencang, mendapat respon dan antusiasme dari berbagai kalangan masyarakat, hingga mendorong beberapa tokoh elite untuk mengkonsolidasikan secara lebih teratur, sistematis dan teroganisasi. Sekitar bulan Agustus 1999, dibentuklah Badan Pekerja Komite PPB di Kampung Pari, Kecamatan Mandalawangi. Badan ini bertugas menyusun kepengurusan disetiap kabupaten.

Video Lainnya

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x