Bambang Soesatyo Dukung Rebranding Cigading Port Menjadi Krakatau International Port

- 3 Juni 2021, 20:53 WIB
Suasana bongkar muat curah kering di Pelabuhan Cigading milik PT Krakatau Bandar Samudera.
Suasana bongkar muat curah kering di Pelabuhan Cigading milik PT Krakatau Bandar Samudera. /Dokumentasi PT KBS

Baca Juga: Penerapan Kampus Merdeka, Untirta Jalin Kerja Sama dengan PT KBS

Selain itu, memiliki teknologi bongkar muat dan sistem informasi baru dengan pelayanan front-end yang diintegrasikan oleh sistem informasi SAP 4 HANA and POCIS.

Selain itu, didukung implementasi teknologi atau Internet of Things (IoT) mutakhir, sehingga mampu mengakomodir berbagai jenis kapal mulai dari 10.000 – 200.000 DWT (super capesize vessel).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, setelah adanya Bagan Pemisah Alur Laut (Traffic Separation Scheme/TSS) yang diberlakukan di Selat Sunda dan Lombok pada 1 Juli 2020, menjadikan trafik di Selat Sunda akan meningkat.

Sehingga bisa menjadi jalur alternatif perdagangan ke Asia Barat dan Eropa yang selama ini bertumpu pada Selat Malaka.

"Pada tahun lalu, selain melayani ekspor besi dan baja, pelabuhan tersebut juga melayani ekspor kargo mineral komoditas batubara, kokas, bijih besi, dan GGBFS (ground granulated blast furnace slag) ke China, India, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam," ujarnya.

Krakatau International Port, kata dia, diperkuat dengan 20 jalur domestik untuk pengiriman kargo mineral maupun pangan di seluruh wilayah Indonesia.(Adv)*

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x