Masyarakat Ekonomi Syariah Inisiasi Pembentukan Kampung Halal

- 15 Maret 2018, 07:45 WIB
obrolan-mang-fajar
obrolan-mang-fajar

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah Banten menggagas kampung halal dengan menggandeng sejumlah lembaga dan perbankan. Kampung halal tersebut nantinya akan menjadi pilot project penerapan syariah di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, maupun sosial.

Hal tersebut mengemuka saat diskusi “Obrolan Mang Fajar” bertemakan Ekonomi Syariah Sebagai Gaya Hidup”, di Kantor Harian Umum Kabar Banten, Jl. Jend. A Yani No. 72, Kota Serang, Rabu (14/3/2018). Hadir Ketua Umum MES Wilayah Banten Boyke Pribadi, Dirut Bank Muamalah Cilegon Samsul Hadi, Amilin Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan pada Baznas Banten Yulia Safitri, Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar, dan perwakilan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (Fossai) Nurdin Elbantany.

Ketua Umum MES Wilayah Banten Boyke Pribadi, rencana pembentukan kampung halal akan diawali dengan penyusunan portofolio. “MES akan melahirkan konsep portofolio, kajiannyaNanti bisa menggandeng stakeholderbank-bank syariahmelibatkan akademisi-akademisi, para ahli untuk melengkapi portofolio tadi. Kalau perlu kita gelar musyawarah besar untuk merumuskan kampung halal. Termasuk soal uangnya dari mana, nanti kita bahas lebih lanjut,” ujar Boyke.

Salah satu yang bisa dimasukan dalam portofolio menurut Boyke adalah pemberdayaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Selain itu, penguatan peran bank syariah dalam mengedukasi masyarakat tentang ekonomi syariah. “Sehingga nanti bank syariah akan mengedukasi masyarakat untukmenghilangkan bank keliling. Kemudian, bisa juga nanti membuat alternatif provokasi yang bisa mengajak orang. Misalnya DOC, dakwah on cafe gitu,ujar Boyke.

Ketua 1 MES Wilayah Banten Epi Syafrudin mengatakan, banyak hal yang bisa menjadi bahan kajian dalam upaya mewujudkan kampung halal. “Misalnya bisa dimulai dari pasar atau sekolah. Pasar sadar halal atau sekolah sadar halal,” kata dia. Menurutnya, isu sekarang ini mulai bergeser dari syariah ke halal. “Isunya bukan lagi syariah atau tidak syariah. Tapi soal halal atau tidak. Sekarang itu ada SJH, sistem jaminan halal. Kajiannya cukup intensif. Indonesia itu masuk Negara terbesar produksi barang halal di dunia. Karenabicara syariah itu debatable secara fikih,” tuturnya.

Perlu Kajian Komprehensif

Dari Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (Fossai) Nurdin Elbantany mendukung inisiasi kampung halal. Namun, menurutnya perlu dikaji secara komprehenfif, tidak hanya soal ekonominya saja. “Tentu harus dikaji dari berbagai bidang. Kegiatan syariah yang saya kenal tidak bicara hanya soal perbankan. Tapi juga di bidang lain sepertipendidikan, dan sosoial kemasyarakatan,” ujarnya.

Senada dikatakan Amilin Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan pada Baznas Banten Yulia Safitri. Baznas sendiri juga menginisiasi kampung zakat di berbagai daerah di Indonesia. Di kampung zakat juga Baznas juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lainnya untuk menggarap bidang lain seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan sosial kemanusiaan. “Kampung zakat itu didanai dr ZIS (zakat infaq sodakoh)Jadi si kampung zakat itu ada program ekonominya, pendidikannya kesehatannya,dakwahnya, dan sosial kemanusiaannya,” ujarnya.

Sinergi

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x