75% Guru PAUD Cilegon Sudah Sarjana

- 21 Desember 2017, 02:30 WIB
Himpaudi Kota Cilegon
Himpaudi Kota Cilegon

CILEGON, (KB).- Sebanyak 75 persen guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Cilegon sudah lulusan Sarjana PAUD. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Cilegon Ika Agustian seusai mengikuti rapat kerja, di aula Dinas pendidikan, Rabu (20/12/2017). Raker Himpaudi Kota Cilegon, mengusung tema "Meningkatkan Profesionalisme, Etos kerja, Kebersamaan Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan”. "Dari jumlah 800 guru-guru yang tergabung dalam Himpaudi sekitar 75 persen sudah menyandang gelar Sarjana PAUD. Sisanya mungkin karena berbagai kendala dan faktor usia. Akan tetapi, kami akan menggelar diklat berjenjang dan bekerja sama dengan Disdik dan Persatuan Wanita, agar seluruh guru PAUD bisa menjadi sarjana," katanya. Gelar sarjana, tutur dia, diwajibkan bagi guru yang mengajar PAUD. Karena dengan begitu akan terjaga sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi para guru itu memberikan pengetahuan kepada anak didiknya dan tidak sembarang. "Saya rasa itu sudah menjadi sebuah aturan dan kami juga langsung melakukan verifikasi kepada guru-guru yang mengajar. Kalau memang belum menempuh sarjana, tadi sudah saya sebutkan akan kerja sama dengan disdik dan persatuan wanita," ujarnya. Sementara itu Ketua Himpaudi Kota Cilegon Eti Kurniawati menyatakan, kegiatan raker ini lebih kepada penguatan program baik internal maupun eksternal. Ada juga program unggulan dan juga iuran organisasi yang akan diberlakukan. "Nanti ada iuran yang diatur dalam organisasi antara tingkat kota dan kecamatan nominalnya berbeda dan berlaku Januari 2018, takut terjadi pungli semuanya diatur dalam organisasi.Kalau namanya sudah tercantum dalam organisasi, saya kira iuran tersebut tidak akan jadi masalah," tuturnya. Disinggung mengenai banyaknya jumlah yayasan atau lembaga PAUD di Kota Cilegon Eti mengatakan, 156 yang sudah terdaftar. Bahkan disinyalir ada yang sudah berdiri tapi belum memiliki izin juga ada, karena memang untuk melakukan persyaratan dalam perizinan banyak. "Dalam proses perizinan itu ada jarak sekitar 500 meter, walaupun misalnya dalam 1 RT, tidak terkecuali. Dan yang paling banyak sekolah PAUD saat ini di Kec.Citangkil, karena luas wilayah dan jumlah populasi penduduk paling banyak," ucapnya. Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Ketenagaan pada PNF Disdik Cilegon Ismatulah usai memberikan materi kepada awak media mengatakan, dirinya berharap raker dalam penguatan organisasi internal ini menjadikan Himpaudi salah satu organisasi intelektual. Pada akhirnya tugas berat ada pada Himpaudi dalam rangka mewujudkan peran serta mencerdaskan bangsa. "Karena zaman sekarang ini organisasi tidak bisa mundur, harus maju dan memiliki terobosan-terobosan organisasi yang bermanfaat, khususnya untuk Himpaudi harus jaga kebersamaan, kerja sama, loyalitas dan menjadi satu langkah kebersamaan," ucapnya. Ia mengatakan, perlu dipikirkan bagaimana perbedaan menjadi satu langkah bersama menciptakan kualitas dalan belajar mengajar di Himpaudi. (HS)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x