Positif Berpenyakit Brucellosis, Balai Karantina Musnahkan Sapi Bali

- 12 Februari 2019, 00:00 WIB
PSX_20190211_235528
PSX_20190211_235528

CILEGON, (KB).- Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon memusnahkan satu ekor sapi ras bali asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (11/2/2019) malam.

Pemusnahan dilakukan lantaran sapi yang hendak dikirim ke Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, positif berpenyakit Zoonosis Brucellosis SP.

Pantauan Kabar Banten, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar pada suhu tinggi pada alat bakar incenerator. Namun sebelumnya, sapi berusia 2 tahun tersebut disembelih secara khusus atau dilakukan pemotongan hewan bersyarat.

Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan, ini bermula ketika pihaknya memeriksa 64 ekor sapi pada 31 Januari 2019. Sapi dari Bekasi ini rencananya hendak dikirim ke Ogan Ilir.

“Dari 64 sapi yang kami periksa, 2 diantaranya positif RBT (Rose Bengal Test). Sampel darah dua sapi itu kemudian kami kirim ke laboratorium Bvet (Balai Veteriner) Subang dan Balitvet (Balai Besar Penelitian Veteriner) Bogor untuk uji CFT (Complement Fixation Test). Hasilnya, satu ekor terdeteksi positif berpenyakit Brucellosis,” katanya kepada media disela-sela kegiatan pemusnahan.

Raden menuturkan, Brucellosis merupakan penyakit bakterial yang menginfeksi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Di Indonesia, Brucellosis paling umum ditemukan pada ternak sapi dan sering dikenal sebagai penyakit keluron menular.

”Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia atau bersifat zoonosis. Brucellosis jika terkena pada manusia akan menyebabkan demam yang undulans atau naik-turun. Bahkan mampu menyebabkan keguguran pada wanita hamil,” ujarnya.

Kupang sendiri, lanjut Raden, merupakan wilayah endemik Brucellosis. Pihaknya akan memberitahukan tentang temuan ini kepada Balai Karantina wilayah Kupang.

“Tentu kami akan beritahukan tentang temuan ini. Namun begitu, meskipun sapi berasal dari Kupang, bukan berarti sapi ini divonis mengidap Brucellosis dari sana. Bisa jadi sapi tersebut tertular di perjalanan,” tuturnya. (AH)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x