Kadin Cilegon Dikritik Pengusaha Lokal

- 21 Maret 2019, 12:59 WIB
kadin cilegon
kadin cilegon

CILEGON, (KB).- Keluhan dan kritikan pengusaha lokal Cilegon terhadap kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon yang dipimpin Sahruji selama empat tahun lebih, kini mengalir deras. Bahkan sejumlah anggota Kadin yang dipimpin olehnya menganggap Ketua kadin Sahruji gagal dalam memimpin roda organisasi wadah pengusaha tersebut.

Sejumlah pengusaha dalam rangka silaturahmi dan diskusi bersama menyikapi wadah organisasi pengusaha yang dianggapnya mengalami kemunduran.

Perwakilan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Cilegon Jubaedi menyatakan, dirinya mengaku kecewa atas kemunduran kiprah Kadin Kota Cilegon saat ini. Bahkan ia menuding Kadin Cilegon main sendiri dan pengusaha lokal di Kota Cilegon jarang mendapatkan kesempatan di dunia industri maupun pemerintah, karena peran Kadin yang lemah dalam menjembatani kepentingan pengusaha anggotanya.

"Selama kepengurusan Kadin menjelang akhir periode jabatan tahun ini, saya menilai gagal total. Karena tidak mampu melakukan terobosan. Bahkan tidak mampu membina anggota Kadin sendiri," katanya kepada awak media, Rabu (20/3/2019).

Pengusaha lainnya dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Iman Khadafi, menilai tidak kondusifnya dunia usaha di Kota Cilegon dan konflik horizontal di kalangan pengusaha lokal, membuktikan ketidakmampuan Sahruji dalam memimpin Kadin Kota Cilegon.

"Kedepan kami upayakan ada pergantian ketua dan kepengurusan Kadin, agar mampu mengakomodir kepentingan pengusaha lokal dan pengusaha pemula yang harus dibina untuk bisa matang dalam usaha," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Cilegon, Sahruji, saat ditemui di kediamannya membantah segala tudingan dan soal banyaknya kritikan yang datang di masa akhir jabatannya yang tinggal sekitar setengah tahun lagi ini. Ia mengaku di bawah kepemimpinannya, Kadin Cilegon menuai prestasi dan berjalan seusai dengan aturan.

"Sebelumnya soal KTA, itu hoax. Silahkan tanya di (Kadin) provinsi, mana yang paling produktif untuk jumlah pembuat KTA. Cilegon peringkat ke satu-dua, dalam banyaknya pembuatan KTA. Sementara daerah lain seperti Tangerang, naik turun," tuturnya.

Disinggung mengenai proyek yang dimonopoli, Sahruji membantah tidak ada nama perusahaan yang dimilikinya untuk mendapatkan proyek secara sendiri. Ia menuding kritikan yang muncul saat ini, adalah upaya dari pihak lawan politiknya yang ingin menduduki kursi Ketua Kadin Cilegon ke depan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x