KSOP Banten Kenalkan Program 'Hapi Pape'

- 7 Agustus 2019, 20:26 WIB
sosialisasi program Hapi Pape
sosialisasi program Hapi Pape

CILEGON, (KB).- Untuk meningkatkan pelayanan dibidang pelabuhan dan pelayaran di era digitalisasi khususnya pada terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), KSOP Banten mensosialisasikan program Harmonisasi Pemanfaatan Inaportnet dalam Kegiatan Pelayanan Kepelabuhanan di Pelabuhan Banten (Hapi Pape), di salah satu hotel di Kota Tangerang, Rabu (7/8/2019).

Kepala KSOP Kelas I Banten Drs. Herwanto, MM menyampaikan bahwa pihaknya telah menginisiasi pemberlakuan inaportnet pada TUKS. Untuk memberikan pemahaman dan uji coba penerapan inaportnet pada TUKS tersebut, KSOP Banten melakukan sosialisasi program Hapi Pape. "Hapi Pape adalah suatu proyek perubahan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kapal pada TUKS," ujar Herwanto.

Dia mengatakan, ada salah satu kunci pemanfaatan Inaportnet pada salah satu TUKS yaitu TUKS PT. KBS. Dari hasil uji coba tersebut, kata dia, banyak keuntungan yang dapat dimanfaatkan. Untuk itu, kedepannya TUKS-TUKS sudah dapat memanfaatkan sistem tersebut.

"Proyek perubahan ini mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan diharapkan Pelabuhan Banten menjadi Pilot Project penggunaan Inaportnet pada TUKS-TUKS di Indonesia dan Insya Allah bapak Direktur Jenderal Perhubungan Laut akan melaunching Proyek Perubahan ini," ujarnya.

Kegiatan sosialisasi Hapi Pape dihadiri 150 peserta dari stakeholder perusahaan pelayaran, pengelola TUKS, Asosiasi Perusahaan Pelayaran, dan Perusahaan bidang Bongkar Muat di Pelabuhan. Nara sumber pada kegiatan sosialisasi tersebut diantaranya Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla, Direktorat Kepelabuhanan Ditjen Hubla, serta Akademisi sekaligus Pemerhati bidang Pelabuhan yaitu Dr. Eka Budi Tjahjono, SH, MH.

Dalam pemaparan materinya Dr. Eka Budi Tjahjono menyampaikan bahwa yang menjadi latar belakang dari proyek perubahan ini adalah Badan Usaha Pelabuhan di Pelabuhan Banten yang telah menggunakan Inaportnet.

Kemudian, kata dia, Pelabuhan Banten dengan garis pantai ± 70 Mile memiliki 57 TUKS hingga sekarang pelayanan kapal masih manual. "Saat ini adalah era digitalisasi semua pelayanan menuntut untuk memanfaatkan teknologi informasi maka dari itu kita harus siap untuk menghadapinya," ujarnya.

Ia mengatakan, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Kantor KSOP agar dapat meningkatkan integritas dan pelayanan yang lebih baik. "Manfaat bagi TUKS sendiri adalah terukurnya biaya dan waktu serta transparansi pelayanan. Selain itu, dapat mendorong iklim investasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk usaha," ujarnya. (HS)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x