Network
CILEGON, (KB).- Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon tidak akan mengadakan Ujian Nasional (UN) 2020, Juli mendatang. Ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Pembatalan UN juga dikuatkan dengan adanya Instruksi Wali Kota Cilegon Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon Ismatullah mengungkapkan, ini juga telah dilakukan oleh Dindik kabupaten kota lain.
“Pembatalan UN ini merupakan hasil dari rapat Komisi XXI dengan Kemendikbud tentang UN 2020. Hasilnya, ya ditiadakan. Rupanya, waktu rapat dengan Dindik se-Provinsi Banten dan LBPP, juga memutuskan hal sama,” katanya di Kantor Dindik Kota Cilegon.
Menurut Ismatullah, kebijakan ini secara otomatis memengaruhi pola penilaian anak didik dalam kaitan kelulusan. Maka itu, pihaknya akan menggunakan nilai ujian untuk penentu kelulusan para siswa Sekolah Menenggah Pertama (SMP), sementara tingkat Sekolah Dasar (SD) mengikuti kebijakan di masing-masing sekolah.
”Pada tingkat SMP, akan dilihat dari hasil ujian yang dilakukan oleh para siswa. Ini menjadi dasar para guru menentukan kelulusan siswa. Sementara untuk tingkat SD sederajat, ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir, mulai kelas 4, kelas 5, dan kelas 6,” ujarnya.
Ismatullah juga mengatakan, nilai hasil kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah. Adapun untuk sistem penilaian menggunakan rapot dari sistem komputer.
“Beruntungnya, kami telah menguji coba sistem komputer untuk penilaian rapot dari komputer,” tuturnya.
Terkait hal ini, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi meminta agar Dindik Kota Cilegon dapat mempersiapkan formulasi penganti UN. Selain itu, juga meminta sistem komputerisasi penilaian rapot, mudah diakses oleh para siswa.
“Saya minta persiapkan dengan matang semua yang dibutuhkan,” ucapnya. (AH)*
