KABAR BANTEN - Kampung Suku Dayak di Indramayu merupakan sebuah wilayah yang dihuni oleh sekelompok komunitas lokal, yang mengatas namakan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu.
Komunitas Suku Dayak ini biasa disebut Suku Dayak Losarang atau Suku Dayak Takmad yang menetap di Desa Krimun Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Penamaan kata Dayak yang melekat pada kelompok ini tidak ada kaitan sama sekali dengan Suku Dayak Kalimantan.
Baca Juga: Viral Ida Dayak! Siapakah Sebenarnya Wanita Sakti Asal Kalimantan Ini?
Suku Dayak Indramayu murni kelompok yang didirikan oleh Takmad atau Takmad Diningrat sejak tahun 1970 -an.
Selain itu Suku Dayak Indramayu mendasarkan kepercayaan terhadap keyakinan atau agama tertentu namun tidak termasuk kedalam agama besar yang ada di Indonesia.
Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu dulunya merupakan sebuah perguruan silat yang terletak di wilayah Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, yang berdiri pada tahun 1970-an dan dipimpin oleh Ki Takmad.
Pada awal Ki Takmad melakukan sebuah perenungan untuk meninggalkan hiruk pikuk duniawi dan fokus untuk memperdalam ilmu silat dan bela diri sebagai pelindung bumi.
Semenjak melakukan perenungan dan mulai membagikan ilmunya kepada murid-muridnya, Suku Dayak Indramayu memiliki pakaian khas berwarna hitam dan putih.
Warga Suku Dayak Indramayu selanjutnya adalah tidak menakan makanan dari hewan mereka hanya hidup dari hasil bumi dan memakan sayur-sayuran, hingga olahan kacang-kacangan seperti tahu dan tempe.
Tak jarang mereka Suku Dayak Indramayu memajan sayur tanpa bumbu, alias tanpa rasa atau niis, hambar tujuannya adalah menghindari memakan makanan duniawi yang banyak mengandung baha kimia.
Selain itu Suku Dayak Indramayu ini mempunyai beberapa fakta dan keunikan tersendiri dalam kehidupan dan tradisinya.
Berikut 5 fakta unik dari Suku Dayak Indramayu, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari youtube Larasati Channel.
1. Ritual unik
Kumkum merupakan salah satu ritual unik yang kerap dilakukan Suku Dayak Indramayu, ritual ini mereka lakukan untuk melatih kesabaran.
Kumkum sendiri dilakukan selama 4 bulan selama satu tahun tepatnya setiap pukul 23:00 waktu Indonesia bagian barat.
Sebelum kumkum mereka biasanya melakukan kidung terlebih dahulu, setelah nya mereka akan berjalan ke sungai kecil didekat perkampungan mereka untuk merendam diri hingga pagi hari tiba.
Selama berendam Suku Dayak Ibdramayu tidak diperbolehkan memakai pakaian atas dan mereka harus mampu menahan dinginnya udara malam dan air sungai.
Ritual kumkum atau berendam di air itu sebagai upaya untuk melatih kesabaran.
Setelah ritual kumkum selesai Suku Dayak Indramayu harus melaksanakan ritual mepe atau berjemur.
Suku Dayak Indramayu akan berjemur dari pagi hari hingga celana mereka kembali kering tujuannya untuk mendekatkan manusia dengan alam tanah.
Setelah menyelesaikan rangkaian ritual tersebut Suku Dayak Indramayu akan merasa menjadi orang baru selanjutbya sisa waktu 8 bulan kedepan bisa mereka pergunakan untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan hidup anak istri mereka.
Apabila nafkah mereka berlebih mereka akan memberikannya kepada komunitas yang membutuhkan.
Siklus ritual tersebut telah mereka jalani secara teratur selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Indahnya Islam, Hanya Melalui Makan dan Minum Bisa Mendapat Pahala
2. Arti dari Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu (SDHBBSI)
Kata Suku diartikan sebagai salah satu anggota tubuh yakni kaki, dengan kaki ini membantu manusia untuk berjalan ketujuannya masing-masing sesuai kepercayaan dan keyakinannya sendiri.
Sedangkan Dayak berasal dari kata ayak atau ngayak yang berarti menyaring atau memililah, maksud dari kata tersebut adalah manusia harus bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
Sementara itu Hindu memiliki arti bahwa setiap manusia dilahirkan dari rahim seorang ibu atau perempuan kata Budha berasal dari kata Wudha yang berarti telanjang.
Seluruh manusia menurut kepercayaan Suku Dayak Indramayu di artikan sebagai mahkluk yang terlahir telanjang.
Adapun kata Idramayu mengandung pengertian In berarti inti darma artinya orang tua dan ayu bermakna perempuan.
3. Menjunjung tinggi perempuan
Makna dari filosofi darma dan ayu adalah bahwa ibu perempuan merupakan sumber hidup karena dari rahim nya semua manusia dilahirkan, itulah sebabnya menghormati kaum perempuan sangat dijunjung tinggi oleh Suku Dayak Indramayu.
Hal itu tercermin dalam berbagai aktifitas keseharian Suku Dayak Indramayu.
Mereka mempercayai bahwa pisisi perempuan dalam kepercayaan masyarakat Suku Dayak Indramayu memiliki kekuatan dalam menguasai sukma bumi.
4. Cara berpakaian
Mereka yang tergabung dalam kelompok Suku Dayak Indramayu diandaikan sebagai manusia yang baru saja dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan telanjang.
Mereka yang telah menjadi Bodisatpa sebagai wujud menyatunya dengan makrokosmos mereka akan telanjang dengan hanya mengenakan celana pendek berwana hitam putih.
Warna tersebut merupakan simbol dari kehidupan yang saling berpasangan.
Selain itu Suku Dayak Ibdramayu juga akan menggunakan aksesoris yang terbuat dari kayu, dan bambu sebagai bentuk kedekatan mereka dengan alam.
Kenamapun anggota Suku Dayak Indramayu pergi mereka akan selalu mengenakan pakaian dan aksesoris tersebut.
5. Tidak memiliki identitas legal atau tidak memiliki KTP
Kelompok Suku Dayak Indramayu ini secara pormal tidak memiliki idebtitas legal seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Hal itu bukan berarti mereka menentang negara dan pemerintah, kelompok Suku Dayak Indramayu masih merasa menjadi bagian dari negara kesatuan Indinesia.
Bagi kelompok Suku Dayak Indramayu KTP atau tanda pengenal lain adalah sesuatu yang menyusahkan.
Mereka berkeyakinan bahwa diri mereka yang dibawa kemana-mana itulah tanda pengenal yang sesungguhnya.
Itulah 5 fakta keunikan Suku Dayak Indramayu yang menyelaraskan kehidupan dengan alam, dan hal itu sebagai bagian dari kekayaan budaya yang ada di Indonesia.***