3 Daerah di Majalengka yang Pernah Menghasilkan Para Jawara

23 Juni 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi terkait 3 daerah di Majalengka yang pernah menghasilkan para jawara sakti. /Pixabay/ Mohamed Hassan

KABAR BANTEN - Mungkin kita sering mendengar kata jawara, jawara biasanya di identikan dengan orang yang menguasai ilmu beladiri dan dicap sebagai orang sakti.

 

Pada zaman dahulu para jawara sangat berperan dalam perjuangan menumpas penjajahan.

Di Majalengka setidaknya ada 3 daerah yang dahulu pernah melahirkan para jawara sakti mandraguna.

Baca Juga: 5 Jalan Paling Ekstrem dan Berbahaya di Majalengka, Salah Satunya Tanjakan Jahim

Penasaran daerah mana saja di Majalengka yang dikenal sebagai penghasil para jawara?

Berikut 3 daerah di Majalengka penghasil para jawara, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Channel YouTube BOLOKOTONO TV.

1. Talaga

Saat ini Desa Talaga terbagi dua yakni Talaga Kulon dan Talaga Wetan, yang terletak di Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka.

Dahulu di daerah Talaga ini pernah berdiri sebuah kerajaan Talaga Manggung.

Pada masanya kerajaan Talaga Manggung pernah menjadi benteng pertahanan kerajaan Pajajaran.

Di pilihnya Talaga menjadi benteng pertahanan kerajaan Pajajaran tentu bukan tanpa alasan.

Hal tersebut karena kerajaan Talaga memiliki para jawara atau para prajurit yang kuat dan sakti.

Munculnya para jawara atau para pendekar di Talaga tidak lepas dari historis tersebut.

Dalam dunia persilatan tentu mengenal dengan sosok Abah Kohir.

Persi ensekopedi Sunda tahun 2000 halaman 217, Abah Kohir adalah sosok jawara sakti beliau perintis dan penyebar pencak silat Cimande di tatar Sunda pada abad 18.

Abah Kohir seorang jawara sakti dikabarkan berasal dari Kampung Talaga Majalengka.

Kemudian Abah Kohir pindah dan bermukim di Kampung Kamurang Desa Mande Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur.

2. Cengal

Cengal merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.

Desa Cengal pada 3 abad silam dikenal sebagai wilayah para jawara.

Desa ini juga menjadi barometer seni beladiri di barat tatar Sunda.

Salah satu ilmu beladiri yang terkenal pada masa itu adalah pencak silat hujungan.

Baca Juga: Membanggakan! 6 Produk Majalengka Menembus Pasar Dunia, Ada yang Dipesan Hollywood Loh!

Menelusuri jejek pencak silat hujungan sudah ada sejak kerajaan Talaga Manggung yang dulunya kesenian ini ala keraton sebagai hiburan, seni pencak silat hujungan sering dipentaskan ketika menghibur para petani ketika memberikan hasil pertanian kepada keraton kerajaan.

Kemudian seni pencak silat hujungan ditampilkan sebagai ajang seleksi prajurit kerajaan Talaga Manggung.

Namun pada tahun 1960 ada larangan untuk bermain seni pencak silat hujungan karena mengandung unsur kekerasan.

Seni tradisional pencak silat hujungan ini kembali dilestarikan oleh Taufik Hidayat pada tahun 2009 di Desa Cengal Maja Majalengka dengan membentuk sanggar seni padepokan bumilaya kuda putih.

3. Nunuk

Desa Nunuk atau sekarang dikenal Nunuk Baru terletak di Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.

Konon menurut cerita yang tersebar dari mulut ke mulut Desa Nunuk merupakan daerah penghasil para jawara dan menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Talaga Manggung.

Maka tidak heran jika di wilayah tersebut terdapat banyak jawara dan petilasan keramat tokoh-tokoh sakti pada zamannya.

Misalnya di sebelah barat blok Nunuk ada makam ibu Langensari.

Menurut Abah Enda sebagai orang yang di tuakan sekaligus juru kunci di Desa Nunuk mengatakan "Desa Nunuk ada kaitan erat dengan sejarah kerajaan Talaga Manggung, yang mana salah satu istri Prabu Pucuk Umun merupakan putri asli kelahiran Nunuk yang bernama Ibu Langensari.

Dari hasil pernikahannya mempunyai putra yaitu Raden Arya Saringsingan.

Baca Juga: 3 Seniman Ini Melukis dengan Alat tak Biasa, Nomor 3 Jangan Berani Coba-coba

Kemudian setelah Raden Arya Saringsingan beranjak dewasa oleh ayahnya diangkat menjadi Senopati atau panglima tertinggi di kerajaan Talaga Manggung.

Selain itu disebelah barat daya blok Nunuk terdapat petilasan makam keramat Mbah Hariang Bangga yang lebih dikenal dengan nama Ciung Wanara salah seorang putra raja Pajajaran yaitu Prabu Permana dikusuma yang menikah dengan Dewi Panrenyeup.

Itulah 3 daerah yang pernah menjadi penghasil para jawara di Majalengka, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Youtube BOLOKOTONO TV

Tags

Terkini

Terpopuler