Akibat kondisi seperti itu, pasien Covid-19 komorbid Gerd sudah tidak bisa diberikan vitamin C sebanyak 1 gr perhari, dan hanya bisa paling tinggi sebanyak 250 mg pernah hari.
Lebih lanjut, sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa salah satu penyebab terjadinya asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur.
Untuk diketahui, gejala pasien Covid-19 biasanya alami anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman.
"Karena pasien Covid ini gak bisa ngerasain atau anosmia, maka buat gak nafsu makan, saat itu terjadi maka pola makan berubah, nah otomatis Gerd-nya kambuh," ujar dr. Tirta.
Akibat itulah, pasien Covid-19 komorbid Gerd, tingkat kematiannya tinggi akibat lambungnya bermasalah.
Saat lambung alami masalah, akan membuat lambung terasa sangat sakit, dan hal itu akan membuat stres.
Saat pasien Covid-19 alami stres berlebih, tentu imun tubuh akan melemah, hingga akhirnya berpotensi tinggi alami kematian.***