Cara Menghilangkan Jerawat, Lengkap dengan Jenis dan Faktor Timbulnya Jerawat

- 10 Januari 2022, 17:43 WIB
Ilustrasi seorang wanita memperlihatkan jerawat yang ada di wajahnya.
Ilustrasi seorang wanita memperlihatkan jerawat yang ada di wajahnya. /Pixabay

KABAR BANTEN - Tahukah kamu Cara menghilangkan jerawat yang benar, ketika kamu terbangun dari tidur dan dikagetkan dengan munculnya jerawat di pipi atau sekitar wajah.

Kemudian kamu berfikir jika Cara menghilangkan jerawat yang benar adalah memencet jerawat, namun ternyata membuat jerawat semakin parah.

Jika itu pernah kamu alami, lalu bagaimanakah sebenarnya Cara menghilangkan jerawat yang benar, juga cara mengatasi jerawat yang sebenarnya.

Baca Juga: Jerawat Ganggu Penampilan Kamu? 5 Penyebab Munculnya dan Cara Mengatasinya

Jerawat merupakan masalah kulit yang disebabkan tersumbatnya folikel rambut oleh minyak dan sel kulit mati disertai infeksi bakteri Propionibacterium acnes atau P.acnes di kulit.

Dilansir Kabar Banten dari channel YouTube Ini Kata Dokter, Jerawat dapat tumbuh akibat Faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan Faktor yang dapat dimodifikasi. Beberapa faktor tersebut diantaranya:

Baca Juga: 8 Khasiat Vanili, Salah Satunya Mampu Atasi Jerawat 

Faktor yang tidak dapat dimodifikasi, diubah atau dikendalikan.

1. Usia

Faktor ini 85 persen terjadi saat remaja, 50,9 persen pada wanita usia 20- 29 tahun, 26,3 persen pada wanita usia 40-49 tahun.

2. Genetik

Faktor ini terjadi karena adanya riwayat keluarga yang memiliki kulit berjerawat.

3. Hormon

Faktor munculnya Jerawat yang satu ini tumbuh karena adanya peningkatan Hormon selama masa pubertas atau

ketidakseimbangan Hormon pada penyakit polikistik ovarium atau penyakit cushing.

 Baca Juga: Letak Jerawat Jelaskan Kondisi Kesehatan, Hati-hati Muncul di Pipi, Segera Periksa Paru-paru Anda

Faktor yang dapat dimodifikasi diantaranya dapat disebabkan karena adanya stres, kebiasaan merokok, sisa kosmetik yang menyumbat pori-pori, diet atau makanan seperti coklat dan produk olahan susu.

Jerawat dapat berupa Lesi noninflamasi maupun inflamasi, Lesi noninflamasi berupa komedo, yaitu penyumbatan yang terjadi pada pori-pori.

Komedo bisa terbuka (blackhead) dan tertutup (whitehead). 

Komedo terbuka (blackhead) adalah penyumbatan yang terjadi di atas pori-pori kulit sehingga sebum atau minyak akan berubah warna menjadi cokelat atau hitam setelah teroksidasi atau terkena udara.

 Baca Juga: Tujuh Posisi Jerawat yang Dapat Membantu Identifikasi Masalah Kesehatan

Sedangkan pada komedo tertutup (whitehead), penyumbatan oleh sebum terjadi di dalam pori-pori.

Lesi inflamasi dibagi ke dalam tiga jenis diantaranya papul, pustule, dan nodul.

Lesi inflamasi berupa papul yaitu benjolan kecil yang terasa menyakitkan, Lesi inflamasi berupa pustule adalah benjolan kecil yang bernanah.

Sedangkan nodul adalah benjolan besar bertekstur keras yang menyakitkan.

Baca Juga: India Lewat Harnaaz Sandhu Menangkan Ajang Kecantikan Miss Universe di Eilat, Israel

Empat penyebab dasar Jerawat diantaranya:

1. Penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.

2. Produksi minyak berlebihan.

3. Kolonisasi P.acnes yang menghasilkan lipase yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit.

4. Peradangan akibat asam lemak yang dihasilkan p. acnes

Baca Juga: National Costume Bella Aprilia Sant Miss Intercontinental Indonesia Terinspirasi dari Kecantikan Dewi Sri

Jadi untuk mengatasi Jerawat, kita memerlukan produk anti Jerawat yang memiliki mekanisme kerja mengatasi empat masalah tadi.

Produk tersebut garus dapat mempercepat proses pergantian sel kulit, mengurangi produksi minyak, anti mikroba, serta anti inflamasi.

Pengobatan Jerawat dapat dilakukan dengan terapi secara topikal maupun oral tergantung dari tingkat keparahan Jerawat.

Baca Juga: Millen Cyrus Juarai Kontes Kecantikan Transgender, Miss Queen Indonesia 2021 

Jenis Jerawat dan cara mengobatinya berdasarkan tingkat keparahannya:

- Jerawat ringan hanya berupa komedo dan beberapa papul.

- Jerawat sedang ditandai adanya papul hingga pustul.

- Jerawat berat ditandai adanya papul, pustule hingga nodul.

Jerawat ringan dapat diobati dengan obat topikal seperti krim retinoid yang berfungsi mencegah pembentukan lapisan sel kulit berlebih yang menyumbat folikel.

Baca Juga: Millen Cyrus Keponakan Ashanty Ikuti Kontes Kecantikan Miss Queen Indonesia 2021

Benzoil peroksida yang bersifat antimikroba, komedolitik (menghancurkan komedo) dan antiinflamasi sedang.

Krim antibiotik seperi klindamisin dan eritromisin yanG mencegah kolonisasi bakteri.

Asam salisilat sebagai peeling agent yang membantu eksfoliasi kulit (pengelupasan kulit) dan sebagai antibakteri.

Baca Juga: Cantik Natural Tanpa Skin Care dan Riasan Make Up, Ini Rahasia Kecantikan Gadis Suku Baduy

Sulfur dan triclosan yang juga berfungsi sebagai anti bakteri.

Untuk Jerawat sedang dan Jerawat berat akan membutuhkan terapi sistemik seperti pemberian antibiotik oral, hingga terapi hormonal dan isotretinoin.

Berhati-hatilah karena beberapa kandungan obat Jerawat bersifat teratogenic yang berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui, jadi kamu dapat konsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Baca Juga: Hebat! Jihane Almira Chedid Sabet Best National Costum di Ajang Kecantikan Miss Supranational

Obat Jerawat alami yang lain sebenarnya banyak sekali. Namun, hanya sedikit yang teruji secara klinis seperti air perasan jeruk nipis yang dapat membantu mengurangi iritasi dan pembengkakan kulit akibat jerawat.

Ada juga madu yang kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan potassium, serta bersifat antimikroba berguna untuk mencegah infeksi bakteri.

Tea tree oil mengandung terpinen-4-ol yang berfungsi sebagai antibakteri dan anti jamur yang memiliki potensi efektivitas mengobati jerawat.

Baca Juga: Kontes Kecantikan Berujung Hukum, Tiba-tiba Mahkota Diambil Paksa, Nyonya Sri Lanka Terluka di Kepala

Karena penyebab jerawat multifaktorial, penanganannya pada setiap individu juga berbeda-beda tergantung permasalahan utama yg mendasari.

Yang perlu diingat adalah hindari memencet Jerawat, apalagi dengan tangan kotor. 

Karena dapat membuka jalan masuknya bakteri yang memicu infeksi lebih berat hingga meninggalkan bekas.

Jangan terlalu sering mencuci wajah dengan sabun, karena menyebabkan kulit kering dan memicu kulit menghasilkan minyak lebih banyak.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Channel Ini Kata Dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah