KABAR BANTEN – Menurut primbon Jawa kuno ada 4 penangkal perjodohan negatif guna menetralisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Perjodohan negatif menurut primbon Jawa kuno bisa terjadi karena perhitungannya yang tidak pas, tapi semua hal yang buruk tentu ada penolaknya, dalam budaya Jawa namanya tolak bala.
Perhitungan perjodohan menurut primbon Jawa kuno, yang buruk memang kerap membuat pasangan yang akan menikah menjadi resah.
Pemilihan hari cocok atau sesuai dalam hajat pernikahan dipandang baik untuk menetralisir aura negative dari pertemuan neptu jodoh yang tidak baik.
Namun, tetap ada yang mesti dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, yang memiliki perhitungan perjodohan negarif, yaitu dengan meletakan hiasan, benda atau tanaman tertentu yang mempunyai aura baik dan kedamaian serta keharmonisan di dalam rumah.
Baca Juga: Nama Bayi Perempuan Jawa Kuno atau Sansekerta yang Memiliki Arti Kesempurnaan dan Kemulian
Berikut penjelasan 4 penangkal perjodohan negatif menurut primbon Jawa kuno yang dilansir Kabar Banten dari primbon Jawa.
1. Dalam budaya Jawa salah satu pengnangkal perjodohan negatif adalah patung atau hiasan sepasang pengantin yang disebut loroblonyo, konon patung atau hiasan tersebut sangat baik untuk menyerap aura negatif penyebab retaknya hubungan rumah tangga.
2. Hiasan lain atau benda yang bisa menajdi tolak bala adalah lukisan pemadangan dengan dominasi lukisan atau gambar tanaman hijau yang menggambarkan kesuburan dengan tujuan memberikan kesan yang segar dan sejuk dalam rumah.
Tapi untuk rumah tangga yang rawan perpecahan, lukisan binatang lengkap dengan anaknya menjadi penangkal yang baik dengan tujuan agar rumah tanggal tetap harmonis dan langgeng.
3. Bagi rumah tangga yang senang menyimpan pusaka, sebaiknya menyimpan pusaka yang identik dengan keberuntungan, keris atau tombak yang memiliki pamor beras wutah, kulit semangka, dan banyu mili, pamor-pamor pusaka tersebut diyakini baik untuk mereka yang memiliki perjodohan negatif.
4. Selain itu, untuk menolak perjodohan negatif bisa berupa binatang peliharaan atau tanaman, dalam kepercayaan Jawa kuno ada beberapa tanaman dan binatang yang diyakini dapat mempererat hubungan suami istri dalam berumah tangga.
Untuk menolak perjodohan negatif dengan tanaman sebaiknya menanan tanaman yang memiliki aura dingin, misalnya anturium jenis gelombang cinta.
Untuk binatang peliharaan bisa burung pemakan biji-bijian, ikan koi, disarankan memelihara dengan jumlah 7 ekor.
Berdasarkan filosofis Jawa kuno atau dalam primbon, angka 7 dalam bahasa Jawa disebut pitu yang memiliki arti pitulungan atau pertolongan dalam bahasa Indonesia, dengan tujuan orang yang memelihara binatang tersebut dimudahkan untuk mendapat pertolongan atau pitulungan dari Tuhan.
Demikian penjelasan 4 penangkal perjodohan negatif menurut primbon Jawa kuno. Semoga bermanfaat.***