KABAR BANTEN - Anemia adalah gangguan kekurangan sel darah merah dalam darah, dimana sel-sel darah diproduksi di sumsum tulang yang hidup selama 90 hingga 120 hari.
Dilansir Kabar Banten dari prokerala, anemia ringan sering terjadi selama kehamilan karena sebagian besar darah digunakan untuk keperluan janin, namun, perlu berhati-hati dan tidak membiarkan kekurangan zat besi berlarut.
Anemia meningkatkan kelemahan dan kemungkinan infeksi, menghambat kemampuan tubuh untuk melahirkan bayi dengan aman, diet kaya zat besi dan suplemen dianjurkan untuk mencegah anemia selama kehamilan.
Karena risiko anemia lebih tinggi selama kehamilan, karena saat janin terbentuk, kebutuhan akan darah lebih banyak.
Jenis-jenis anemia selama kehamilan
1. Jenis anemia yang paling umum dialami selama kehamilan adalah anemia kekurangan zat besi, pada tipe ini, tubuh tidak bisa mendapatkan cukup zat besi.
Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin, kekurangan zat besi bisa diakibatkab karena pola makan yang buruk, atau karena tubuh tidak dapat menyerap zat besi yang ada dalam makanan.
2. Jenis anemia lain yang mungkin terjadi selama kehamilan adalah anemia kekurangan folat, hal ini terjadi ketika kekurangan folat atau asam folat yang cukup dalam makanan.
Folat adalah jenis vitamin B12 yang diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat, ibu hamil membutuhkan lebih banyak folat, jika kekurangan asupan folat, maka akan menderita anemia kekurangan folat.
3. Jenis ketiga adalah anemia kekurangan vitamin B12, ini juga menghambat pembentukan sel darah merah dalam tubuh.