Network
KABAR BANTEN - Perhitungan kelahiran seseorang dalam hitungan Jawa terdiri dari hari 7 dan pasaran 5. Setiap hari dan pasaran memiliki nilai neptu yang berbeda, begitu juga rezeki dan keuangannya. Seperti dalam ramalan primbon Jawa tentang keuangan weton Jumat dan hari pasaran Wage, Kliwon, Legi, Pahing dan pon .
Menurut sesepuh Jawa, setiap weton kelahiran seseorang bisa di prediksi kondisi keuangannya sejak lahir hingga tua. Begitu juga tentang weton kelahiran Jumat dan hari pasaran, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan Pon. Semua weton tersebut memiliki kondisi keuangan yang berbeda - beda, menurut Primbon Jawa.
Menurut Primbon Jawa, setiap weton memiliki watak dan karakter yang berbeda dalam hal rezeki dan keuangan. Begitu juga weton kelahiran Jumat akan berbeda, sesuai dengan hari pasaran, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan Pon.
Dilansir Kabar Banten dari YouTube Sabdaning Ratu, inilah ramalan weton kelahiran Jumat dan hari pasaran Wage, Kliwon, Legi, Pahing dan Pon, menurut Primbon Jawa.
1. Jumat Wage.
Wron Jumat Wage, memiliki nilai neptu 10, yang berasal dari Jumat 6 dan Wage 4. Watak sandang pangan orang dengan weton ini yaitu Tibo Cucuk yang bermakna pandai mencari rezeki atau uang.
Garis nasib orang berweton ini yaitu Tibo Pati yang bermakna, dalam kehidupannya selalu mengalami kebuntuan sehingga kondisi keuanganny bisa mengalami kebangkrutan.
Pasang surut keuangan weton. Jumat Wage, pada usia 12, 42, dan 48 tahun kondisi keuangannya mengalami penurunan atau kurang baik. Namun saat usia 18, 54, dan 60 tahun kondisi keanagannya cukup bagus.
2. Jumat Kliwon.
Weton Jumat Kliwon, memiliki nilai neptu 14, yang berasal dari Jumat 6 dan Kliwon 8. Watak sandang pangan weton ini yaitu Tibo Telih yang bermakna, pandai menyimpan uang atau menabung.
Garis nasib orang berweton ini yaitu Tibo Loro yang bermakna, dalam hidupnya akan menghadapi berbagai cobaan seperti, sakit, celaka, bahkan bencana yang mengakibatkan kerugian. Sehingga bagi weton ini perlu melakukan ruwat atau puasa weton agar dijauhkan dari kesialan.
Pasang surut keuangan weton Jumat Kliwon, pada usia 24, 30, 60, 72, 78, dan 84 tahun kondisi keuangannya bagus. Namun saat usia 12, 36, 42 dan 66 tahun kondisi keuangannya menurun.
3. Jumat Legi.
Weton Jumat Legi, memiliki nilai neptu 11, yang berasal dari Jumat 6 dan Legi 5. Watak sandang pangan orang weton ini yaitu Tibo Telih yang bermakna, pandai menyimpan uang atau menabung.
Garis nasib orang berweton ini yaitu Tibo Sri yang bermakna dalam kehidupan pribadinya bisa memperoleh keberuntungan, kebahagiaan, kesehatan serta kemakmuran.
Pasang surut keuangan weton Jumat Legi, pada usia 42 dan 60 tahun kondisi keuangannya mengalami penurunan. Namun pada usia 30 tahun kondisi keuangannya berada di puncak kejayaan.
4. Jumat Pahing.
Weton Jumat Pahing, memiliki nilai neptu 15, yang berasal dari Jumat 6 dan Pahing 9. Watak sandang pangan orang weton ini yaitu Tibo Silit yang bermakna, tidak pandai menyimpan uang atau boros.
Garis nasib pemilik weton ini yaitu Tibo Pati yang bermakna, mengalami kebuntuan, dalam hidupnya selalu mengahadapi berbagai masalah atau kendala, usaha yang terbengkalai bahkan bangkrut. Bagi pemilik Tibo Pati ini harus melakukan ruwatan atau puasa weton.
Pasang surut keuangan weton Jumat Pahing, pada usia 30, 60, dan 66 tahun kondisi keuangannya sangat bagus. Namun saat usia 12, 42, dan 78 tahun kondisi keuangannya akan mengalami penurunan atau seret.
5. Jumat Pon.
Weton Jumat Pon, memiliki nilai neptu 13, yang berasal dari Jumat 6 dan Pon 7. Watak sandang pangan orang weton ini yaitu Tibo Cucuk yang bermakna, pandai mencari rezeki atau uang.
Garis wajib pemilik weton Jumat Pon yaitu Tibo Dunyo yang bermakna, status ekonominya akan bagus, karena bisa memperoleh harta, materi dan kekayaan dan keduniawian dalam hidupnya.
Kondisi pasang surut keuangan weton ini, pada usia 24, 48, dan 78 tahun kondisi keuangannya sangat bagus. Namun saat usia 18, 30, dan 60 tahun kondisi keuangannya kurang baik.
Demikian artikel ramalan keuangan weton kelahiran Jumat dan hari pasaran Wage, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Menurut Primbon Jawa.***
