7 Tanda Anak Terlambat Tumbuh Kembang, Salah Satunya Belum Bisa Melakukan Ini Diusianya

- 3 Februari 2023, 19:55 WIB
Ilustrasi anak saat bermain terkait sejumlah tanda anak terlambat tumbuh kembang.
Ilustrasi anak saat bermain terkait sejumlah tanda anak terlambat tumbuh kembang. /pixels / Monstera./

KABAR BANTEN - Sebagai Orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh sehat dan cerdas, perlu diketahui ayah bunda bahwa penting untuk mengontrol tahapan tumbuh kembang anak agar anak tidak terlambat tumbuh kembangnya.

Dalam tahap tumbuh kembang anak setidaknya ada empat faktor perkembangan yang menjadi acuan yaitu, perkembangan fisik, kecerdasan, bahasa dan yang terakhir sosial.

Oleh sebab itu terhadap aspek atau empat faktor ini orangtua harus waspada, karena ketika anak tidak mencukupi atau belum mencapai standar normal, maka dapat disimpulkan bahwa hal ini merupakan bagian dari tanda anak terlambat tumbuh kembang atau juga disebut dengan gagal tumbuh.

Dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Qween Lanira, anak yang mengalami terlambat tumbuh kembangnya atau gagal tumbuh ini dapat dilihat juga secara umum, berikut 7 ciri atau tanda anak terlambat tumbuh kembang:

1. Berat badan tidak sesuai standar atau anak terlihat kurus

Berat badan ini merupakan hal yang paling penting terutama pada tahun tahun pertama si kecil atau pada saat anak masih bayi.

Setiap bulan perkembangan atau berat badan anak seharusnya meningkat, karena jika tidak meningkat ini bisa menunjukkan bahwa si kecil nutrisinya tidak terpenuhi.

Nah badan si kecil yang kurang nutrisi terutama pada masa masa tahun pertamanya, ini bisa menyebabkan resiko si kecil atau anak mengalami masalah terlambat tumbuh kembang atau gagal tumbuh.

Misalnya mengalami masalah perkembangan otak, perkembangan fisik, hingga metabolisme di dalam tubuhnya, karena memang di tahun tahun pertama ini sangat pesat untuk perkembangan otak, juga organ tubuh bagian dalamnya.

Berikut standar pertambahan berat badan pada anak atau si kecil setiap bulannya.

- Usia 0 sampai 3 bulan minimal pertambahan berat badannya 800 sampai 1000 gram.

- Usia 4 sampai 6 bulan minimal pertambahan berat badannya 500 sampai 600 gram.

- Usia 7 sampai 17 bulan minimal pertambahan berat badannya 300 gram.

- Usia 18 sampai 24 bulan minimal dua berat badannya 200 gram.

Nah sebaiknya Bunda pantau terus, apakah pertambahan berat badan anak sudah sesuai standar atau belum untuk penambahannya.

Apabila berat badan anak pada bulan ini misalnya tidak naik sesuai dengan standar, tetapi jika ditimbang berat badannya termasuk normal, hal ini sebenarnya tidak jadi masalah, yang penting berat badan anak sesuai dengan standar atau normal.

Akan tetapi yang paling bagus adalah berat badan anak naik setiap bulannya.

2. Anak terlihat lebih pendek (tinggi badan tidak sesuai standar usianya)

Mengenai masalah tinggi badan anak terhadap tumbuh kembangnya tentu tidak boleh disepelekan, karena tinggi badan ini merupakan salah satu indikator penentu anak gagal tumbuh atau tidaknya.

Perlu diketahui bahwa penyebab tinggi badan di bawah standar ini bisa disebabkan karena:
- kekurangan nutrisi
- adanya penyakit kronis
- kekurangan hormon pertumbuhan
- dan juga bisa karena faktor genetik.

Pada si kecil masih bayi biasanya sering diperiksakan ke dokter atau posyandu, nah pada saat diperiksa berat badannya jangan lupa untuk memperhatikan pula tinggi badan anak.

Jika tidak sesuai dengan standar bunda bisa langsung konsultasikan ke dokternya.

3. Lingkar kepala anak lebih kecil atau lebih besar dari anak seusianya

Pemantauan lingkar kepala ini sebaiknya dilakukan minimal sampai usia 2 tahun, kenapa demikian? Karena lingkar kepala ini merupakan cerminan dari pertumbuhan otak anak, apakah termasuk baik atau tidak.

Karena sebenarnya tahap tahap tumbuh kembang emas dimana sel sel otak anak tumbuh dan juga berkembang pesat yaitu dimasa masa tahun pertama kelahiran si kecil.

Lingkar kepalanya kecil (mikrosefali) dan lingkar kepala besar (makrosefali) bisa jadi merupakan kondisi abnormal yang harus dicari penyebab dan cara mengatasinya. Karena jika tidak diatasi dapat berdampak terhadap perkembangan anak nantinya.

4. Anak belum bisa melakukan hal hal dasar sesuai usianya

Tahap tumbuh kembang anak ini memang berbeda beda, ada yang mencapai lebih cepat ada juga yang lebih lambat, tapi ada batas waktunya.

Ketika anak belum bisa melakukan hal dasar seusianya, sebaiknya bunda harus waspada dan konsultasikan ke dokter.

Berikut beberapa kondisi yang harus Bunda waspadai:
a. Untuk motorik kasar:
- belum bisa mengangkat kepala diusia 4 bulan
- belum bisa duduk diusia 12 bulan.

b. Motorik halus:
- belum bisa menggenggam benda usia 5 bulan.
- belum bisa mengambilnya benda kecil diusia 1 tahun.

c. Bicara atau bahasa:
- belum dapat babbling (mengoceh) usia 12 bulan
- belum bicara satu katapun diusia 12 bulan.

Jika anak belum bisa melakukan hal ini jangan dibiarkan, bunda harus segera dikonsultasikan dengan dokter.

5. Anak tidak merespon suara

Tanda anak mengalami terlambat tumbuh kembang selain dari indera penglihatannya, bisa juga dilihat dari indera pendengarannya.

Ketika anak tidak merespon pada saat dipanggil atau tidak merespon ketika diajak bicara, bisa jadi anak ini mengalami gangguan pendengaran dan dibutuhkan penanganan.

Jika gangguan pendengaran ini tidak segera ditangani hal ini bisa menyebabkan keterlambatan bicara.

6. Anak tidak memiliki atau menghindari kontak mata

Anak yang tidak memiliki kontak mata ini juga bisa merupakan tanda adanya gangguan di penglihatan. Anak yang memiliki masalah gangguan penglihatan dan kurang kontak matanya, ini juga dapat menjadi tanda anak terlambat tumbuh kembang.

Selain itu anak yang memiliki masalah penglihatan dan juga kurang kontak matanya juga bisa merupakan tanda autisme, apalagi anak ini memiliki gejala lain seperti tidak tertarik berinteraksi dengan lingkungannya.

7. Anak memiliki ciri yang berbeda dengan anak lainnya

Adanya perbedaan kondisi fisik pada anak ini bisa terlihat dari beberapa perbedaan fisik seperti, bentuk wajah, bentuk kaki, panca indera, leher dan juga tangan. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Jika terdapat perbedaan dari anak lainnya, sebaiknya bunda konsultasikan dengan dokter, karena ini juga bisa merupakan salah satu tanda kemungkinan anak mengalami sindrom tertentu.

Adapun penyebab dari perkembangan anak terlambat tumbuh kembangnya atau anak gagal tumbuh ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah:

- pertama karena faktor genetik atau keturunan.
- kedua ada infeksi selama masa kehamilan.
- ketiga karena faktor kekurangan nutrisi.
- keempat terdapat penyakit kronis.
- kelima karena faktor kurang stimulasi dan masalah hormonal.

Setiap orangtua tentunya menginginkan anaknya tumbuh sehat dan cerdas, jadi agar anak perkembangannya tetap optimal tentunya orangtua harus melakukan pemeriksaan rutin agar terpantau perkembangannya, baik berat badannya, tinggi badan dan juga lingkar kepalanya.

Selain itu ayah bunda juga sebaiknya rajin untuk melakukan stimulasi dan memberikan nutrisi yang terbaik untuk anak, dan jangan lupa untuk konsultasi ke dokter apabila ada keluhan keluhan atau kemungkinan kemungkinan lain.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Qween Lanira


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah