Namun diluar dugaan, ternyata para Tentara Jepang telah mencium atau mengetahui rencana pasukan PETA yang hendak menyerang Kempetai.
Dalam waktu singkat, Tentara Jepang pun mengirimkan pasukan militer untuk memadamkan pemberontakan serta menangkap seluruh pasukan PETA.
Bahkan diantara pasukan PETA yang tertangkap, ada yang divonis dengan kurungan penjara seumur hidup, hingga divonis hukuman mati.
Akan tetapi, diantaranya hanya dijatuhi hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan yang mereka lakukan.
Namun, nasib sang pemimpin pemberontakan pasukan PETA, Supriyadi tidak diketahui hingga saat ini.
Dia menghilang tanpa ada kabar dan jejak secara misterius pada saat pasukan melakukan pemberontakan melawan Tentara Jepang.
PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 sebagai wadah bagi pemuda Indonesia untuk mendapatkan ilmu kemiliteran dari Tentara Jepang.
Baca Juga: Tahu kah Kamu? 3 Meteorit Terberat yang Pernah Menghantam Bumi, Lebih Berat dari Beban Hidup?
Awalnya pasukan PETA dijadikan sebagai tentara teritorial untuk mempertahankan Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera jika pasukan sekutu mendarat.
Namun, hati nurani pasukan PETA tersentuh saat melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan buruk oleh Tentara Jepang.