Charlie Chaplin Pernah ke Indonesia Naik Kereta Api dan Turun di Garut, Berikut Sejarah Lengkap Stasiun Cibatu

- 22 Februari 2023, 12:15 WIB
Potret aktor, pembuat film sekaligus komedian Charlie Chaplin.
Potret aktor, pembuat film sekaligus komedian Charlie Chaplin. /Pixabay/Darkmoon_Art

KABAR BANTEN - Aktor sekaligus pembuat film dan komedian pelawak legendaris asal Inggris Charlie Chaplin ternyata pernah mengunjungi Indonesia menggunakan moda transportasi kereta api.

Bahkan, Charlie Chaplin telah menginjakkan kakinya dua kali ke Indonesia dan turun di stasiun kereta api yang sama pada tahun 1927 dan 1935 untuk berlibur.

Dari kunjungannya ke Indonesia, Charlie Chaplin mendapat banyak ide dan inspirasi untuk film-film komedinya yang diproduksi sekitar tahun 1930 an.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 6 Profesi Aneh dengan Upah Fantastis, Salah Satunya Hanya Rebahan

"Aktor dan komedian legendaris ini (Charlie Chaplin) pernah menginjakkan kakinya dua kali di bumi Priangan, tepatnya di Stasiun Cibatu Kabupaten Jawa Barat," dikutip dari akun instagram resmi Kereta Api Indonesia @kai_121.

Charlie Chaplin merupakan seorang aktor dan komedian yang cukup terkenal di hampir semua negara dan menjadi idola perfilman di seluruh dunia karena pesona trampnya serta kumis kotak di bagian bibir atas yang menjadi ciri khas dirinya.

Dia juga memiliki lawakan khas yang bahkan masih digunakan para pelawak di zaman sekarang, termasuk artis komedian di Indonesia.

Stasiun Cibatu mulai dibuka dan diresmikan pada tahun 1889, setelah diresmikannya jalur Cicalengka-Cilacap oleh Staatsspoorwegen atau SS.

Pada era kolonial, Stasiun Cibatu merupakan stasiun primadona karena menjadi tempat pemberhentian wisatawan Eropa yang ingin berlibur ke daerah Garut untuk menikmati keindahan alam di sana.

Stasiun Cibatu memiliki dipo lokomotif sebagai tempat perbaikan dan pemeliharaan lokomotif uap serta sebagai dipo lokomatif cadangan.

Di bagian depan dipo ini terdapat potongan lokomotif uap C50 atau yang dijuluki si Gombar.

Tetapi sayangnya, pada tahun 1983 bersamaan dengan ditutupnya jalur kereta api Cibatu-Garut-Cikajang, dipo lokomotif Cibatu tidak lagi beroperasi sebagai dipo utama dan hanya berstatus sebagai sub dipo.

Baca Juga: Telapak Tangan Gatal Pertanda Akan Dapat Rezeki Nomplok, Benarkah? Simak Penyebabnya dari Sisi Medis

Di kawasan atau komplek Stasiun Cibatu, masih terdapat sejumlah bangunan sisa masa lalu yang terawat hingga saat ini.

Dengan arsitektur khas zaman dulu, bangunan-bangunan di Stasiun Cibatu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat itu masih terjaga keasliannya.

Bahkan saat ini terdapat bangunan Masjid Al-Fattah yang memiliki gaya arsitektur neo futuristik tropis dengan mengolaborasikan longgam lokal dan arsitektur moderen yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @Kai_121


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah