Ternyata Musik bisa menjadi Alternatif Terapis Kesehatan, Simak Penjelasannya

- 13 Mei 2023, 14:12 WIB
Ilustrasi seorang mendengarkan musik menggunakan earphone.
Ilustrasi seorang mendengarkan musik menggunakan earphone. /Pixabay/VinzentWeinbeer

KABAR BANTEN – Banyak orang menyukai musik, bahkan diantara musik didunia, ternyata ada musik bisa menjadi alternatif terapis kesehatan.

 

 

Dimana rata rata musik yang dimainkan untuk kesenangan atau pun untuk mengiringi tarian, namun ternyata ada musik bisa menjadi alternatif terapis kesehatan.

Terkait realita bahwa ternyata ada musik bisa menjadi alternatif terapis kesehatan, begini penjelasannya.

Pernahkah kamu mendengar tentang terapi musik?

Artikel ini bukan membahas musik yang dimaksud, namun ini adalah terapi musik.

 

 

Terapi musik adalah pendekatan berbasis bukti yang menggunakan musik untuk meningkatkan hasil kesehatan.

Dikutip Kabar Banten dari healthline, terapis musik yang berkualifikasi dapat membuat program khusus untuk membantu Anda atau orang yang Anda kasihi dengan kebutuhan fisik, emosional, sosial, atau kognitif.

Menurut American Music Therapy Association atau AMTA, terapi musik dapat membantu dalam:

- Memperkuat memori ingatan

- Ekspresi dan komunikasi

- Memanajemen stres

- Meredakan sakit

- Merehabilitasi fisik

Akan tetapi, terapi musik harus melibatkan terapis musik bersertifikat yang dapat membuat rencana individual untuk pasien.

Penelitian menunjukkan bahwa rencana individual lebih efektif daripada rencana umum.

Riset menunjukkan bahwa intervensi musik kelompok juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan, meskipun tidak dipimpin oleh terapis musik.

Tetapi intervensi tersebut juga membutuhkan pemikiran dan perencanaan.

Carol Beynon, profesor emerita di Western University di London, Kanada, mencatat bahwa keberhasilan intervensi semacam itu seringkali bergantung pada pemimpin yang bijaksana dan terinformasi.

“Komponen utamanya meliputi musik apa yang digunakan, bagaimana penggunaannya, dan siapa yang mengajar,” kata Beynon.

Beynon meneliti perkembangan dan hasil Proyek Paduan Suara Antargenerasi , yang menggabungkan penderita demensia dan pengasuhnya dengan siswa sekolah menengah dan guru musik mereka.

Proyek ini diprakarsai oleh Masyarakat Alzheimer setempat, yang memberikan pelatihan bagi guru dan siswa sebelum interaksi mereka.

“Kurikulumnya harus terencana dan berurutan, bukan sekadar rangkaian kegiatan.” Beynon menambahkan, “Perlu ada rencana, tetapi juga harus fleksibel,” ujarnya.

Nah itulah penjelasan mengenai terapis music, semoga bermanfaat.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: healthline.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah