Tahun 1651 Tirtayasa dilantik untuk menggantikan sang kakek yang wafat, sang ayah telah lebih dahulu wafat sebelum kakeknya.
Baca Juga: Wong Banten Kudu Weruh! Inilah 10 Pahlawan Nasional Indonesia dari Banten
Strategi Sultan Ageng Tirtayasa memulihkan Banten sebagai bandar perdagangan internasional:
- mengundang para pedagang dari Inggris, Perancis, Denmark, Portugis untuk berdagang di Banten
- meluaskan interaksi dagang dengan bangsa Tiongkok, India dan Persia
- mengirim beberapa kapal dengan maksud menganggu pasukan VOC
- membuat saluran irigasi sepanjang sungai di ujung Jawa sampai Pontang sebagai strategi untuk supply perang dan pengairan sawah
Menjelang masa tua Tirtayasa mendirikan istana di daerah Pontang berdekatan dengan daerah Tirtayasa, istana tersebut terbuat dari bata dan bahan baku yang tahan lama.
Mendirikan istana di Pontang dengan maksud tempat tersebut sebagai peristirahatan serta berfungsi sebagai benteng pengintaian terhadap daerah Tangerang dan Batavia.
Semenjak itu Tirtayasa dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa.
Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan oleh VOC di Batavia.
Sultan Ageng Tirtayasa wafat dalam penjara dan dimakamkan Kompleks raja-raja Banten yang lokasinya di sebelah utara Masjid Agung Banten.