Ulat Gigi Sebabkan Gigi Berlubang? Mitos atau Fakta? berikut Penjelasannya

- 1 Desember 2023, 18:15 WIB
Ilustrasi terkait mitos atau fakta jika ulat gigi sebabkan gigi berlubang.
Ilustrasi terkait mitos atau fakta jika ulat gigi sebabkan gigi berlubang. /pixabay/Sammy-Sander

KABAR BANTEN - Karies gigi atau gigi berlubang adalah salah satu penyakit tertua dan paling umum yang ditemukan pada manusia. Istilah ‘karies gigi’ pertama kali digunakan dalam literatur pada sekitar tahun 1634. Istilah ini berasal dari kata Latin ‘caries’ yang berarti pembusukan dan digunakan untuk menggambarkan lubang pada gigi, seperti yang dikutip oleh StatPearls.

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, semua orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengalami gigi berlubang. Beberapa orang percaya bahwa gigi berlubang disebabkan oleh ulat yang menggerogoti gigi.

Namun, kemajuan dalam bidang kedokteran gigi telah membuktikan bahwa penyebab gigi berlubang sebenarnya adalah plak gigi, bukan ulat gigi.

1. Asal usul munculnya ulat gigi

Menurut Encedentistry, konsep “ulat gigi” atau “tooth worm” pertama kali muncul sekitar 5.000 tahun SM. Saat itu, ada teks dari Sumeria Kuno yang menyatakan bahwa ulat gigi dapat membuat lubang di gigi manusia, yang menyebabkan kerusakan dan nyeri hebat pada gigi. Ini terkesan logis, karena gigi yang berlubang terlihat seperti lubang yang dibuat oleh ulat di kayu.

Ide tentang ulat gigi juga ditemukan dalam karya-karya para filsuf dan penyair dari Yunani Kuno, India, Jepang, Mesir, dan Tiongkok Kuno.

Mitos tentang ulat gigi menjadi terkenal. Pada abad ke-8, banyak dokter gigi di Eropa yang keliru menganggap saraf gigi sebagai ulat gigi.

Mengerikan, dalam mengobati gigi yang sakit karena berlubang, mereka memasukkan alat yang dipanaskan ke dalam gigi berlubang untuk mengeluarkan saraf gigi.

Hal ini secara tidak sengaja dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan pasien. Namun, jika hal ini tidak berhasil, mereka akan mencopot gigi tersebut.
Sejalan dengan perkembangan zaman, dokter gigi dan peneliti bekerja sama dalam berbagai penelitian untuk menemukan penyebab gigi berlubang.

Kemajuan di bidang kedokteran gigi inilah yang menunjukkan bahwa ulat gigi hanyalah dongeng. Jadi, ulat gigi bukanlah penyebab gigi berlubang, lho!

2. Penyebab gigi berlubang

Mengutip MSD manual, Salah satu penyebab gigi berlubang adalah bakteri Streptococcus mutans yang hidup di plak gigi. Plak gigi terbentuk dari sisa makanan yang tidak dibersihkan secara optimal.

Bakteri ini menghasilkan asam yang merusak lapisan enamel gigi. Lapisan enamel gigi yang rusak akan kehilangan mineral dan membentuk lubang pada gigi.

Gigi berlubang tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya. Namun, seiring waktu akan terasa sensitif dan nyeri. Jika lubang semakin besar dan parah, dapat menimbulkan komplikasi seperti bengkak di wajah, infeksi, atau gigi lepas. Oleh karena itu, kamu harus berusaha mencegah gigi berlubang sebelum terjadi.

3. Cara mencegah gigi berlubang

Jika kamu tidak ingin mengalami gigi berlubang yang menyakitkan dan mengganggu penampilan, kamu harus melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini yang disarankan oleh National Institute of Dental and Craniofacial Research:

1. Bersihkan gigi dengan sikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

2. ⁠Gunakan produk yang mengandung fluorida. Fluorida adalah mineral yang dapat menghambat kerusakan gigi. Kamu bisa mendapatkan fluorida dari pasta gigi berfluorida, air minum berfluorida, dan obat kumur berfluorida.

3. ⁠Jaga kebersihan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi/dental floss secara rutin.

4. ⁠Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis dan tinggi gula.

5. ⁠Hentikan kebiasaan merokok atau mengonsumsi produk tembakau.

6. ⁠Periksakan gigi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali untuk pemeriksaan rutin.

4. Pengobatan gigi berlubang

Apabila gigi sudah berlubang, segera periksakan gigi ke dokter gigi. Dokter gigi akan mengecek tingkat kerusakan dan kedalaman lubang pada gigi.

Jika kerusakan gigi masih ringan, sebelum lubang terbentuk, dokter gigi dapat mengobati kerusakan tersebut dengan fluorida. Namun, jika sudah berlubang, biasanya dokter gigi akan melakukan tindakan penambalan gigi. Pada kondisi gigi yang lebih buruk, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.

Gigi adalah organ yang penting pada tubuh yang sering diabaikan dan tidak disadari. Jika gigi sakit, banyak hal akan terpengaruh. Mulai dari aktivitas, penampilan, dan tentunya kesehatan tubuh.

Selain itu, makin buruk kondisi gigi, maka makin besar biaya untuk pengobatan ke dokter gigi. Maka dari itu, sebelum gigi rusak atau sakit, kamu harus merawat dan memperhatikan kesehatan gigi.***

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah